TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menceritakan kenangannya tentang Provinsi Aceh, ketika berpidato dalam acara Konvensi Rakyat "Optimis Indonesia Maju" yang digelar di Sentul International Convention Center, Jakarta pada Ahad malam, 24 Februari 2019.
Baca juga: Pidato Kebangsaan, Jokowi Janjikan Dua Kartu Sakti Jika Terpilih
Jokowi mengatakan, Aceh merupakan tempat perantauan pertamanya setelah lulus kuliah dan mencari pekerjaan. "Pengalaman kerja pertama saya di Aceh. Saya jatuh cinta pada bumi dan rakyat Aceh," ujar Jokowi dalam acara itu.
Pengalaman di Aceh, ujar Jokowi, membuatnya semakin mendalami keberagaman Indonesia dan pengalamannya di sana menjadi salah satu bekal mengelola negara saat ini. Jokowi mengaku tak lama tinggal di Aceh. "Setelah 3 tahun di Aceh, saya kembali ke Solo dan mulai wirausaha kecil-kecilan," ujar Jokowi.
Aceh merupakan salah satu daerah yang menjadi kelemahan elektabilitas Jokowi. Berdasarkan rekapitulasi data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada pemilihan presiden 2014 lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah di Provinsi Aceh, dengan perolehan 45,61 persen, sementara Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 54,93 persen suara. Jokowi kalah di 10 provinsi pada 2014.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Berpantun di Acara Pidato Kebangsaan Jokowi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, tren elektabilitas Jokowi rata-rata mengalami kenaikan di 10 provinsi tersebut. "Banten dan Jawa Barat sudah unggul, yang berat cuman Sumatera Barat," ujar Cak Imin saat ditemui di lokasi yang sama.