TEMPO.CO, Jakarta - Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dian Islamiati Fatwa, mengatakan sikap tak menyerang yang ditunjukkan Prabowo saat debat kedua melawan Joko Widodo di luar rencana timnya. Semula, Dian yakin capres nomor urut 02 itu akan tampil seperti debat capres pertama.
Baca: Jokowi Disebut Serang Personal Prabowo, Bawaslu: Tak Ada Aturan
"Itu pilihan pak Prabowo (tak ofensif). Kan kami hanya bisa memberikan saran. Tapi keputusan untuk bicara itu beliau yang memutuskan kan?" kata Dian saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Februari 2019. "Maksudnya sebagai tim kan kami gemes juga."
Sebelum debat kedua dimulai, Dian menuturkan, tim BPN telah menyiapkan amunisi untuk digunakan saat debat. "Bahkan anggota-anggota BPN yang di Komisi V (DPR RI), yang di Infrastruktur, juga memberi data soal infrastruktur banyak," ujar Dian.
Dian menilai keputusan Prabowo tidak menyerang Jokowi saat debat dilakukan karena capres jagoannya itu orang baik dan politikus ideal. "Kita harus berguru pada beliau (Prabowo) karena telah memberikan tauladan untuk menjadi seorang politikus ideal. Tentu nggak gampang, tapi beliau mampu menunjukkan dengan sikap seperti itu, gitu loh," tutur Dian.
Baca: Dahnil Anzar: Prabowo Praktekkan Jurus Tai Chi di Debat Capres
Debat capres masih menyisakan tiga kali lagi sebelum hari H pencoblosan di 17 April 2019. Untuk debat berikutnya, calon wakil presiden pasangan Prabowo, Sandiaga Uno akan menghadapi Ma'ruf Amin pada 17 Maret mendatang. Kedua cawapres itu akan beradu gagasan di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.
Debat keempat, Prabowo akan kembali berhadapan dengan Jokowi pada 30 Maret 2019. Tema debat keempat adalah bidang ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Baca: Prabowo Wacanakan Pecah KLHK, Begini Kata Walhi
Sementara itu, debat terakhir, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga akan beradu gagasan dengan Jokowi - Ma'ruf dalam bidang ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan, dan industri. Namun, waktu debat pamungkas belum dipastikan tanggalnya.