TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan pertanyaan Jokowi mengenai unicorn kepada Prabowo Subianto dalam debat capres kedua pada Ahad kemarin, 17 Februari 2019, bukan jebakan. Pertanyaan tersebut, kata dia, sesuai konteks, yakni terkait infrastruktur.
Menurut Usman apa yang disampaikan Jokowi jelas menyangkut infrastruktur. Karena sebelumnya ia juga menyebut soal Palapa Ring, Broadbang Internet di Indonesia bagian barat, tengah 100 persen, dan timur 90 persen.
Baca: BPN Tuding Pertanyaan Jokowi Soal Unicorn Bermaksud Menjebak
“Nah unicorn dalam konteks menyangkut infrastruktur kita. Jadi menunjukan bahwa yang dimaksud Pak Jokowi adalah infrastruktur. Jadi pertanyaan itu tidak menjebak karena masih kontekstual dengan infrastruktur digital,” ujar Usman di Media Center Jokowi - Ma’ruf, Jalan Cemara, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.
Sebelumnya Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso menilai pertanyaan Jokowi soal unicorn ke capres Prabowo Subianto bertendensi jebakan. Sebab, kata dia, hanya segelintir orang yang mengerti maksud dari unicorn tersebut.
Baca Juga:
"Ini pertanyaan sebenarnya agak aneh bin ajaib, tendensi menjebak. Ada unicorn itu jutaan rakyat mana ada yang tahu. Di sini saja setengah yang tahu," ujar Priyo di lokasi debat, Hotel Sultan Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019.
Kejadian bermula pada debat segmen kelima. Jokowi bertanya tentang strategi Prabowo dalam mendukung kemajuan unicorn di Indonesia. "Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia," tanya Jokowi saat debat di Hotel Sultan, Jakarta.
Simak: Prabowo Khawatir Unicorn Sebabkan Duit Kabur ke Luar Negeri
Prabowo tampak kebingungan dengan istilah unicorn saat ditanya oleh Jokowi. Mendengar pertanyaan Jokowi itu, Prabowo balik bertanya. "Yang Bapak maksud unicorn, maksudnya yang apa itu, yang online-online itu," katanya. Mendengar ucapan Prabowo, Jokowi hanya mengangguk-angguk saja.
Unicorn merupakan sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS). Indonesia saat ini telah memiliki empat unicorn, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
FIKRI ARIGI | SYAFIUL HADI