Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu Jokowi Sebut Janji Prabowo Usut Mafia Petral Isapan Jempol

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Petral. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi Petral. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Hanura DPR RI Inas Nasrullah mengatakan janji kubu Prabowo Subianto yang akan mengusut kembali soal mafia Pertamina Energi Trading Limited (Petral), jika paslon 02 terpilih, hanya isapan jempol belaka. "Karena semuanya sudah ada (sedang diusut) di KPK," ujar anggota Komisi VII DPR RI ini saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Februari 2019.

 

Janji itu disampaikan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandia, Sudirman Said. Petral merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang dianggap sarang mafia dan dibubarkan pada 2015.

Inas mengatakan, dalam kasus ini, Presiden Jokowi memerintahkan Sudirman Said selaku Menteri ESDM saat itu, untuk membongkar mafia Petral dan melaporkan ke KPK. Belakangan, Sudirman Said mengaku dia diminta menunda laporan hasil audit Petral ke KPK. Permintaan itu disebutnya berasal dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan melalui seseorang.

"Lho? pada saat itu Sudirman Said pembantu Presiden atau pembantu “seseorang”? Seharusnya dia bertanya langsung kepada Presiden dan bukan malahan mengamini permintaan seseorang yang tidak jelas tersebut," ujar Inas.

Politikus Hanura yang pada 2015 masih duduk di Komisi VII ini mengatakan, saat itu, justru Sudirman Said blunder dalam memerintahkan Pertamina menunjuk auditor dari Australia, yakni Kordamentha. Sebab, lanjut Inas, menurut Sudirman Said sendiri hasil audit investigasi Kordamentha pada saat itu tidak bisa dipakai KPK.

"Saat itu, kami di Komisi VII dari awal tidak setuju dengan Kordamentha, sebab auditor yang lebih oke adalah yang kalah, yakni dari Amerika. Sekarang semua tergantung KPK karena hasil laporan Kordamentha juga ada di KPK dan di Komisi VII," ujar dia.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan pembubaran Petral pada Mei 2015. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu dibubarkan lantaran dikhawatirkan bakal membebani perjalanan Pertamina ke depan.

Kebijakan membubarkan Petral sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, yang dipimpin Faisal Basri. Tim itu juga yang merekomendasikan audit investigasi, yang hasilnya disinggung Sudirman Said.

Kemarin, Sudirman Said mengungkapkan cerita dibalik pembubaran Petral tersebut. Menurut dia, hasil audit Petral sudah terang benderang. Mafia jual beli minyak dan gas bisa diungkap melalui hasil audit investigasi tersebut. Namun, langkah lanjut melapor ke komisi antirasuah itu malah dihentikan.

Sudirman menuturkan, beberapa menteri Kabinet Kerja ketika itu menyarankan kepada Presiden Jokowi agar langkah pelaporan itu tak diambil. Dalam sebuah rapat terbatas, kata Sudirman, beberapa menteri meminta Presiden tak terlalu 'keras' karena khawatir mendapat serangan balik.

"Saya terus aja menyampaikan bahwa ini janji Bapak, harus diselesaikan, audit selesai mesti diselesaikan lewat hukum," ujar Sudirman di Media Center Prabowo-Sandia, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Februari 2019.

Pada Mei 2014, pemerintah mengambil kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan pembubaran Petral.

DEWI NURITA I BUDIARTI UTAMI PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vaksin Gotong Royong , Said Didu Beri Peringatan Agar Tak Ada Pihak Cawe-cawe

21 Mei 2021

Muhammad Said Didu menjawab pertanyaan awak media saat konferensi pers terkait pengunduran dirinya sebagai PNS di kantor BPPT, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019. Alasannya mengundurkan diri yaitu salah satunya keinginan untuk menjadi bebas dan tidak terikat aturan sebagai pegawai pemerintah. Namun ia mengatakan keputusannya itu tidak berkaitan dengan politik. TEMPO/Hilman Fathurrahman  W
Vaksin Gotong Royong , Said Didu Beri Peringatan Agar Tak Ada Pihak Cawe-cawe

Said Didu, mengingatkan agar pemerintah berhati-hati mengawasi rantai pasok vaksin untuk keperluan vaksinasi gotong royong dari pabrik ke BUMN


Pertamina Bikin Anak Usaha Seperti Petral, Ini Kata SKK Migas

10 Oktober 2019

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat berkunjung ke Kantor Tempo, Jakarta, 12 Juli 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Pertamina Bikin Anak Usaha Seperti Petral, Ini Kata SKK Migas

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menilai tidak seharusnya Pertamina mendirikan kantor pemasaran seperti Petral lagi di Singapura.


Petral Baru Bangkit Lagi di Singapura? Ini Kata Pertamina

9 Oktober 2019

Likuidasi Petral
Petral Baru Bangkit Lagi di Singapura? Ini Kata Pertamina

PT Pertamina memastikan perusahaan bernama Pertamina International Marketing and Distribution Pte Ltd (PIMD) berbeda dengan Petral.


Eks Bos Petral Jadi Tersangka, Begini Kronologi Kasusnya

10 September 2019

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif (kanan) bersama Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah melakukan konferensi pers terkait kasus dugaan suap kepada Hakim perkara pidana di Pengadilan Negeri Balikpapan Tahun 2018 di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Eks Bos Petral Jadi Tersangka, Begini Kronologi Kasusnya

Menurut Laode Syarief, kasus Petral ini berawal ketika Bambang diangkat menjadi Vice President Marketing Pertamina Energy Service pada Mei 2009.


Teten Persilakan Eks Menteri ESDM Sudirman Said Buka Audit Petral

17 Februari 2019

Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki menyambangi Kelurahan Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk mengkampanyekan Makan Ikan, Jumat, 28 April 2017. Tempo/Egi Adyatama
Teten Persilakan Eks Menteri ESDM Sudirman Said Buka Audit Petral

Teten Masduki mempersilakan eks menteri ESDM Sudirman Said membuka hasil audit petral


Istana Bantah Cerita Sudirman Said Soal Pelaporan Audit Petral

17 Februari 2019

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki mengumumkan rencana Presiden Joko Widodo mencopot Asman Abnur dari kursi Menteri PAN-RB di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, 14 Agustus 2018. Menurut Pratikno, rencana reshuffle ini terkait sikap PAN yang mendukung Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Istana Bantah Cerita Sudirman Said Soal Pelaporan Audit Petral

Teten Masduki membantah pernyataan Sudirman Said yang soal penundaan laporan hasil audit Petral


Sudirman Said Sebut Mafia Petral Bakal Diusut Jika Prabowo Menang

17 Februari 2019

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) saat akan memberikan Pidato Kebangsaan di Semarang, Jumat, 15 Februari 2019.  Dalam acara ini, Prabowo memamerkan tim pakar yang berada di belakangnya. ANTARA/Aji Styawan
Sudirman Said Sebut Mafia Petral Bakal Diusut Jika Prabowo Menang

Sudirman Said mengatakan permasalahan Pertamina Energi Trading Limited (Petral) akan kembali diusut seumpama Prabowo - Sandiaga terpilih


Cerita Sudirman Said Diminta Jokowi Tunda Laporan Audit Petral

17 Februari 2019

(Ki-ka) Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan, anggota Dewan Pakar BPN Said Didu, dan politikus Partai Amanat Nasional Dian Fatwa saat berbincang dengan wartawan di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Februari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Cerita Sudirman Said Diminta Jokowi Tunda Laporan Audit Petral

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said buka-bukaan soal cerita di balik pembubaran Petral, anak usaha Pertamina yang dianggap sebagai sarang mafia.