TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf menyebut bahwa kesaksian Ustad Yusuf Mansur tentang ibadah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dilakukan atas inisiatif pribadi, tidak ada kaitannya dengan TKN.
"Itu hak dia untuk menyampaikan kepada para pengikutnya," kata Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily saat dihubungi pada Senin, 11 Februari 2019. TKN tidak bisa melarang jika setiap orang memiliki preferensi masing-masing terhadap Jokowi
Baca: Jokowi: Saya akan Pertaruhkan Jabatan dan Reputasi untuk Negara
Ace membantah kubunya memainkan sentimen agama untuk menjelaskan tentang sisi personal Jokowi meski mantan gubernur DKI itu selalu diserang dengan sentimen agama sejak 2014. "Bagi seorang Ustad Yusuf Mansur dan tokoh agama lain, kualitas religuisitas itu mungkin saja dianggap sangat penting untuk mendukung moralitas publiknya sebagai pemimpin."
Yusuf Mansur menyampaikan kesaksiannya kepada Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Mahdi melalui pesan teks WhatsApp. TGB mempublikasikan pernyataan pemilik PayTren itu melalui tangkapan layar yang diunggah ke Instagram pada Jumat, 8 Februari 2019. Dalam tangkapan layar itu, Yusuf Mansur mengatakan tuduhan keburukan yang selama ini menyerang Jokowi hanya fitnah belaka.
Baca: Didukung Purnawirawan TNI - Polri, Jokowi: Jadi Makin Semangat
Yusuf mengungkap sejak 2007, Jokowi sekeluarga telah melaksanakan puasa sunah. Yusuf juga mengatakan Ibunda Jokowi juga selalu membaca surat Al Fatihah dan Al Ikhlas sebanyak 100 kali setiap malam sejak 2000.
Mengungkap kesaksian Jokowi, sampai saat ini, kata Ace, Yusuf Mansur juga belum menyatakan dukungan secara terbuka untuk Jokowi - Ma'ruf. "Pak Jokowi menyarankan agar Ustad Yusuf Mansur tidak perlu mendeklarasikan dukungan. Beliau sangat dekat dengan Kiai Ma’ruf Amin."