TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengomentari ucapan pasangannya, Prabowo Subianto, tentang kebocoran anggaran pemerintah yang mencapai 25 persen. Menurut Sandiaga, apa yang diucapkan Prabowo pernah diamini pula oleh anggota-anggota kabinet di pemerintahan calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi.
Baca: BPN Prabowo - Sandi: Kebocoran Keuangan Negara Sudah Rahasia Umum
"Kami lihat yang paling mudah saja korupsi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyatakan kalau mau operasi tangkap tangan tiap hari bisa," kata Sandiaga di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat 8 Februari 2019. "Pak Darmin (Nasution) pernah mengatakan, pak JK (Jusuf Kalla) juga pernah mengatakan ada mark up yang luar biasa. Bu Susi (Pudjiastuti) bilang ada kebocoran. Dan betul ini pernah disampaikan di 2014 dan ternyata 2019 masih menjadi isu sentral," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, pernyataan Prabowo tentang kebocoran anggaran itu hendaknya tak dijadikan sebagai ajang untuk saling menjatuhkan. Seharusnya, kata dia, momentum seperti ini dapat dijadikan introspeksi bahwa pemerintahan Jokowi selama 4,5 tahun ini belum bisa menutup kebocoran tersebut.
"Jadi mestinya kita (rakyat) memberi kesempatan untuk pemerintah baru nanti. Insya Allah kalau kami yang dapat amanah nanti, Prabowo - Sandi akan menghadirkan pemerintahan yang kuat dengan pengawasan yang sangat ketat, berpihak pada rakyat sehingga kebocoran-kebocoran ini bisa kita gunakan untuk kepentingan sosial masyarakat," tutur Sandiaga.
Baca Juga:
Untuk menghentikan kebocoran itu, Sandiaga mengatakan KPK sebagai lembaga anti rasuah di Indonesia harus diperkuat. Ia mengatakan pemerintahannya bersama Prabowo akan meningkatkan anggaran untuk KPK jika nantinya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
"Kami akan meningkatkan anggaran KPK, penyidiknya ditambah, terutama penyidik yang profesional dan berintegritas. Anggaran-anggaran yang berkaitan dengan penegakan hukum, seperti pak Prabowo pernah bilang, harus ditingkatkan supaya jelas proses pengawasannya mulai dari perencanaan sampai eksekusi," ujar Sandiaga.
Baca: Jokowi Minta Prabowo Buktikan Soal Anggaran Bocor 25 Persen
Sebelumnya, Prabowo mengatakan sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor. Salah satunya akibat dari maraknya penggelembungan harga yang dilakukan segelintir orang. Anggaran Indonesia, kata Prabowo, berpotensi hilang Rp 500 triliun. Dasar perhitungannya, 25 persen dari anggaran negara sekitar Rp 2.000 triliun.