TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Moeldoko, yakin pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin bisa merebut suara kalangan terpelajar. Meski berdasarkan hasil survei elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih di bawah Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Moeldoko optimistis situasi akan berubah.
"Saya pikir ini akan bergulir terus. Kalau kita lihat dukungan (alumni) Trisakti, alumni SMA di Jakarta, terus berkembang di daerah-daerah lain. Kami punya keyakinan," kata Moeldoko di Aloft Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.
Baca: Timses Jokowi Akui Tak Puas dengan Elektabilitas Saat Ini
Sebelumnya, survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan suara Jokowi - Ma'ruf di kalangan terpelajar kalah dari Prabowo - Sandi. Pada Januari 2019 dukungan terhadap Jokowi - Ma'rud sebesar 37,7 persen. Adapun dukungan terhadap Prabowo-Sandi sebesar 44,2 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan penahanan musikus Ahmad Dhani dan kasus serupa lainnya cukup mempengaruhi suara Jokowi - Ma'ruf di kalangan pemilih terpelajar. "Kasus ini akan berpengaruh pada segmen tertentu, seperti kalangan terpelajar. Sebab, kalangan ini biasanya tak suka jika negara terlalu kuat dalam menghadapi kritik," ujar Adjie di kantornya, kemarin.
Simak: Prabowo Lemah di Pemilih Minoritas, Jokowi di Kalangan Terpelajar
Belakangan kontestasi pilpres diramaikan dengan berbagai deklarasi dukungan dari sejumlah alumni sekolah atau perguruan tinggi. Khusus pasangan Jokowi - Ma'ruf, beberapa alumni lembaga pendidikan telah menyatakan dukungannya seperti alumni Universitas Indonesia, Kolese Kanisius, Pangudi Luhur, dan lainnya.
Namun Adjie menilai deklarasi dukungan itu tidak begitu mempengaruhi elektabilitas Jokowi - Ma'ruf. "Hal ini karena karakter kaum terpelajar yang umumnya lebih kritis melihat dan menilai capres. Sehingga hal-hal yang bersifat simbolik seperti dukungan-dukungan itu, tidak berpengaruh untuk kalangan pelajar. Mereka lebih menilai sosok dan isu yang berkembang," ujarnya.