TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyindir lawannya di pemilihan presiden, Sandiaga Uno, terkait wacana menjadikan Indonesia pusat ekonomi halal dunia. Menurut Ma'ruf, gagasan tersebut sudah lama ia gagas dan perlahan-lahan dibangun.
Baca: Ma'ruf Amin Sindir Sandiaga soal Pusat Ekonomi Halal Dunia
"Ada yang sekarang teriak halal. Tapi kenapa baru sekarang? Ya, baguslah, ada yang ikutin saya, tapi jangan nyalip di tikungan," ujar Ma'ruf Amin dalam acara silahturahmi dan makan lamak bersama kelompok Minang Pemilih Jokowi di Rumah Makan Padang Sederhana, Sabang, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Februari 2019.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga memamerkan kiprahnya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengurus lisensi halal selama ini. "Saya bersama MUI sudah 24 tahun ngurusin halal," ujarnya.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan Ma'ruf dalam acara istigasah bersama Nahdliyin di Gelanggang Remaja Jakarta Pusat, Senen, Jakarta, Sabtu, 2 Februari 2019. Ma'ruf menuturkan saat ini standard halal Indonesia sudah menjadi standard halal untuk seluruh dunia. Selain itu, Indonesia telah memiliki undang-indang tentang jaminan produk halal yang mengatur setiap produsen wajib membuat sertifikat halal. "Tidak lagi sukarela, tapi mandatori," katanya.
Baca: Sindir Sandiaga, Ma'ruf Amin Urus Ekonomi Syariah hingga ke Korea
Ke depan, ia berjanji untuk mendorong terwujudnya undang-undang tentang ekonomi syariah. Hal ini pula, kata Ma'ruf, yang menjadi salah satu alasan ia mau menerima pinangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon wakil presidennya.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi halal dunia. Syaratnya, kata dia, rakyat Indonesia harus menjadi pelaku utama industri halal di negeri sendiri.
"Ekonomi halal ini dahsyat potensinya. Pasarnya mencapai 1,8 miliar populasi muslim di dunia," kata Sandiaga pada acara 'Inisiatiif Indonesia Menang Pusat Ekonomi Halal Dunia' di Hutan Kota Sangga Buana, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Februari 2019.
Baca: Tangkis Isu Alat Jokowi, Ma'ruf Amin: Ada yang Sebut Saya Pacul
Dia mengingatkan, jangan sampai Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas muslim terbesar dunia tidak mampu memanfaatkan kesempatan untuk menjadi pusat ekonomi halal. Bahkan negara lain yang sedikit populasi muslimnya, seperti Thailand, Korea, dan Jepang sudah serius menggarap ekonomi halal yang potensinya ditaksir mencapai Rp 3.300 triliun.