TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan tak mempersoalkan jika ada alumni Pangudi Luhur, yang merupakan bekas sekolahnya, mendukung Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi.
Baca: Setelah Jenguk Ahmad Dhani, Sandiaga Janji Revisi UU ITE
“Kalau alumni Pangudi Luhur ada yang mendukung pak Jokowi. Waktu dulu di Pilgub DKI mayoritas mendukung Pak Ahok, which is fine, itu sangat-sangat bisa diterima dalam era demokrasi,” ujar Sandiaga selepas bermain basket di gor SMA Pangudi Luhur, Jakarta, bersama para alumni lain, Sabtu 2 Februari 2019.
Selain itu menurut Sandiaga, Pangudi Luhur merupakan sekolah yang sangat mendukung pluralisme. Ia mengisahkan saat bersekolah di sana pada 1985-1987, ia merupakan minoritas karena dirinya seorang muslim, sedang kawan-kawannya mayoritas beragama katolik.
Meski menjadi minoritas, menurutnya sesama siswa tetap menjaga persaudaraan. Itu pula menurut dia, yang menjadi dasar sebagian alumni mendukung dirinya.
“Ada yang bilang anak PL (Pambudi Luhur) harus mendukung anak PL. Ya itu kan salah satu bentuk solidaritas, tapi mereka sangat cair, mereka menentukan pilihannya sendiri,” kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.
Adapun basket memang merupakan kegiatan olahraga yang kerap dilakukan Sandiaga. Agenda kali ini, bermain basket di bekas sekolah dan berjumpa dengan kawan-kawan satu almamaternya, ia akui, agar dapat sekaligus menampung aspirasi, dan untuk lebih memajukan almamaternya.
Simak juga: Lima Bulan Kampanye, Prabowo - Sandiaga Habiskan Rp 83 Miliar
“Jadi tadi temen-temen kumpul, harapannya saya juga ikut mendorong, mempromosikan, mengajak para warga di wilayah sini untuk mengirimkan anaknya untuk bersekolah di SMA Pangudi Luhur,” kata Sandiaga.