TEMPO.CO, Solo - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengaku telah melakukan sosialisasi atas pencalonanya di lebih dari 1.000 titik sejak Agustus tahun lalu. Ia mengatakan bahwa Jawa Tengah merupakan wilayah yang paling banyak dia kunjungi.
Baca: Sandiaga Kritik Kepala Daerah Jawa Tengah Dukung Jokowi
"Tempat ini merupakan titik ke-1.085," kata Sandiaga usai menggelar dialog di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin 28 Januari 2019.
Di setiap tempat yang dikunjungi, dia selalu berdialog dengan masyarakat serta memaparkan visi dan misinya.
Tiga tahun silam, Sandiaga menuturkan, dirinya menderita penyakit tenggorokan. Penyakit itu membuatnya nyaris kehilangan kemampuan berpidato lantaran kerusakan pita suara.
Baca: Simulasi Debat Kubu Prabowo, Sandiaga Berperan sebagai Jokowi
"Saya telah divonis dokter bahwa saya tidak bisa lagi bicara dalam enam bulan jika tidak dioperasi," katanya di hadapan para peserta dialog. Jika pun masih bisa bersuara, dia tidak akan bisa berpidato lebih dari tiga menit.
Hanya saja, Sandiaga memilih mencari alternatif pengobatan lain. Dia mencoba untuk mencari pengobatan hingga ke Singapura dan Amerika. Hanya saja, penyakit itu tidak bisa kunjung sembuh tanpa dioperasi. "Saat itu istri saya mengajak untuk mengobatinya dengan doa," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan dirinya meyakini kekuatan doa. "Dan ternyata benar, gangguan di pita suara tiba-tiba hilang," ucapnya.
Baca juga: Jika Terpilih, Sandiaga Janji Akan Turunkan Ongkos Naik Haji
Meski telah berkunjung ke sejumlah tempat lebih dari seribu titik, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bertekad akan terus berkampanye ke daerah-daerah lain. "Kami berharap dalam 80 hari ke depan kami tetap bisa menyapa masyarakat," katanya.