TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, membeberkan hasil survei internal soal selisih elektabilitas antara jagoannya dengan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Baca juga: Hashim Jamin Prabowo tak Akan Dirikan Negara Islam
"Jadi kami masih kalah sama pak Jokowi, tapi jarak elektabilitasnya tinggal enam sampai sembilan persen. Nah itu akan ditentukan dalam 2,5 bulan ini," kata Djoko kepada Tempo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 28 Januari 2019.
Djoko juga mengatakan pemusatan posko BPN di Jawa Tengah beberapa saat lalu turut berandil dalam memperkecil jarak elektabilitas. "Insya Allah (efektif), karena orang-orang saya mainkan disana," ujar dia.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang juga adik kandung dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, juga mengatakan survei internal kubunya menemukan jarak antara kedua paslon tak terpaut jauh.
"Ada yang katakan 5 sampai 7 persen, ada yang katakan 6 sampai 10 persen, dan ada yang katakan 7 sampai 11 persen," kata Hashim, kemarin. "Saya kira yang katakan selisihnya 20 sampai 25 persen di atas itu semuanya hoax dan fake news," ujar dia.
Baca juga: Cerita Hashim Soal Latar Belakang Agama Keluarga Prabowo Beragam
Sebelumnya, beberapa hasil sigi lembaga-lembaga survei menemukan jarak elektabilitas kedua pasangan calon masih terpaut dua digit. Di antaranya adalah survei Indikator Politik sebesar 20,1 persen, Alvara 19,2 persen, dan Charta Politika 19,1 persen.
Sementara itu, hasil survei Media Survei Nasional (Median) menemukan jarak elektabilitas Jokowi dengan Prabowo tinggal satu digit, yaitu 9,2 persen.