TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf mengaku heran dengan reaksi kubu Prabowo yang gelisah dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah di Blora dan beberapa tempat lainnya. Sebab, menurut TKN, apabila tabloid itu dibaca secara utuh, kontennya tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengandung unsur kebencian, kebohongan, atau hoax.
"Pertanyaannya, apakah kubu Paslon 02 sudah membaca Tabloid Indonesia Barokah itu? Saya telah membacanya dengan seksama. Menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan konten tabloid itu," ujar Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily lewat keterangan tertulis, Kamis, 24 Januari
"Sebagaimana juga Bawaslu Blora mengatakan, bahwa Tabloid Indonesia Barokah itu bukan hoax dan boleh beredar karena itu memang bukan hoax dan sekadar opini, melainkan mengutip berbagai media online dan itu dalam dunia jurnalistik diperbolehkan," ujar politikus Golkar yang merupakan bekas jurnalis itu.
Ace juga menjamin bahwa Tabloid Indonesia Barokah itu bukan diterbitkan TKN Jokowi -Ma’ruf. "Kami berkomitmen untuk mengedepankan kampanye yang tak menebar pesimisme, hoax, fitnah dan berita kebohongan."
Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sudirman Said menuding bahwa penyebar tabloid merupakan pihak yang takut kalah dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Kalau menyerang terlalu bombastis, katanya yang menyerang itu tanda-tanda tidak secure. Saya pernah dengar penuturan seorang ahli perilaku hewan. Hewan yang menyerang adalah tanda bahwa hewan itu sedang tidak nyaman, sedang tidak aman. Jadi melakukan tindakan begitu," ujar Sudirman lewat keterangannya, Rabu, 23 Januari 2019.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Kuningan menerima laporan adanya ratusan tabloid Indonesia Barokah yang disebar ke pesantren dan pengurus masjid di 32 kecamatan. Tabloid yang ditemukan Pengawas Pemilu Kecamatan itu dilaporkan pada Jumat, 18 Januari 2019.
Dalam pengamatan Tempo, tabloid Indonesia Barokah yang disebar itu merupakan edisi I, Desember 2018. Adapun judul muka halaman tabloid itu adalah Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik.
Tabloid 16 halaman ini berisi tentang tokoh Islam yang menjadi Pahlawan Nasional di era Presiden Jokowi. Pada halaman liputan khusus ada headline berjudul "Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik". Halaman lain mengulas hoax ganggu stabilitas dan keamanan.
DEWI NURITA