TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menyambangi Kantor Staf Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan. Bertemu dengan pihak Istana, TKN menyocokkan jadwal Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden dan calon presiden.
Baca juga: Survei: Jokowi Unggul di Kalangan Lulusan SD, Prabowo di Sarjana
"Membahas agenda bapak presiden tiga minggu ke depan. Kami mengatur jadwal-jadwal mana yang kenegaraan, mana yang kampanye krena tidak boleh overlapping," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor KSP, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
Pramono memastikan tidak ada penyalahgunaan fasilitas negara dalam pertemuan kali ini. "Hanya untuk menyampaikan jadwal bukan program dan sebagainya," ucapnya.
Ketua TKN, Erick Thohir, mengatakan Jokowi biasa berkampanye pada Jumat sampai Ahad. Sementara sejak Senin hingga Kamis umumnya Jokowi berkegiatan sebagai presiden.
"Namun, kadang kami sudah susun agenda, (ternyata) beliau memutuskan (hadir) sebagai presiden. Kan perlu konsolidasi jangan sampai nanti di lapangan menyalahi," kata dia.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Stagnan
Erick mencontohkan ada pihak yang salah kaprah membedakan kegiatan Jokowi sebagai presiden dan calon presiden. Salah satunya saat Jokowi menghadiri deklarasi Ikatan Alumni Universitas Indonesia di Kompleks Gelora Bung Karno dua pekan lalu. Imbasnya ada yang melaporkan Jokowi ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
"Itu jelas (acara) alumni UI di Senayan datang sebagai capres. Dilaporin, bingung, kan," tuturnya.
Dalam pertemuan itu, tampak hadir Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.