Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Eep Soal Prabowo, Sandiaga, Jokowi, Ma'ruf di Debat Capres

Reporter

image-gnews
Nur Asia Uno mengunggah foto Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat debat capres Pilpres 2019 perdana pada Kamis, 17 Januari 2019. Dalam foto ia terlihat duduk di belakang Prabowo. Instagram/@Nurasiauno
Nur Asia Uno mengunggah foto Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat debat capres Pilpres 2019 perdana pada Kamis, 17 Januari 2019. Dalam foto ia terlihat duduk di belakang Prabowo. Instagram/@Nurasiauno
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan politik, Eep Saefulloh Fatah, mengomentari penampilan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam debat capres perdana Kamis 17 Januari 2019. Menurut dia, Sandiaga tampil segar.

Baca: Eep Saefulloh Sebut Perfoma Debat Pilpres Jokowi - Prabowo Buruk

Eep menilai Sandiaga bukan saja segar dalam penampilan dan bahasa tubuhnya, tetapi juga gaya komunikasi dan beberapa pesan spesifik yang disampaikannya. “Sandiaga tampil segar, bagi penonton televisi dari rumah, yang tak hadir di dalam ruang debat itu segarnya sangat terasa,” ujar Eep melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Januari 2019.

Menurut dia, Sandiaga mengulang siasat debat di Pilkada Jakarta, yakni mengulang dan memberi penegasan pada kata dan frasa kunci. Beberapa di antaranya, adalah kepastian hukum, keadilan, lapangan kerja, penegakan hukum, untuk mendorong investasi dan Indonesia Makmur.

Selain terkesan dengan penampilan Sandiaga. Eep juga terkesan dengan dua pertanyaan yang dipilih Jokowi, yaitu tentang langkanya perempuan dalam kepemimpinan Gerindra sehingga tak konsisten dengan misi miri Prabowo-Sandiaga dan permintaan pertanggunhjawaban Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra untuk banyaknya mantan narapidana koruptor dalam caleg Gerindra.

Baca: Pijat Prabowo Saat Debat Pertama Capres, Ini Alasan Sandiaga Uno

"Saya menduga, Jokowi ingin mengulang kejadian 2014: Mengusik Prabowo hingga tenggelam dalam emosinya dan gagal menjawab dengan bernas," kata Eep. Jokowi, dia menambahkan, mengulang strategi debat 2014 dan menambahkannya dengan satu hal, yaitu fokus ke Gerindra sehingga menjadi personal bagi Prabowo.

"Bonusnya: Sandiaga yang bukan lagi orang Gerindra tak leluasa untuk ikut menjawab, sekalipun sebetulnya, dengan gaya komunikasi tertentu Sandi bisa saja melibatkan diri," tutur Eep.

Terkait isu perempuan dalam kepemimpinan, menurut Eep, Prabowo sebetulnya sempat masuk ke respons substantif yang berpotensi memukul balik ketika ia menyatakan tak akan bangga pada pejabat/pemimpin perempuan yang alih-laih memihak dan menguntungkan rakyat, justru menjadi merugikan dan bikin susah rakyat. "Sayangnya pilihan kalimatnya kurang tajam dan bagian ini tak terelaborasi dengan layak. Saya menduga, pesan utama Prabowo tak terlalu sampai ke penonton awam, orang kebanyakan," dia menjelaskan.

Saat diserang soal caleg mantan napi koruptor, Prabowo terlihat emosional dan sedikit kehilangan kontrol. Jika saja terkendali, kata Eep, Prabowo sebetulnya dengan sangat santun bisa merespons dengan mengatakan, "Pak Jokowi mengaku antikorupsi. Saya pun antikorupsi. Maka sebagai sesama anti korupsi, saya berdoa agar Pak Jokowi lebih aktif sebagai pekerja partai untuk memerangi korupsi dalam partainya sendiri. Saya doakan parti Pak Jokowi tidak lagi menjadi partai dengan pelaku korupsi paling banyak seperti saat ini. Saya betul-betul berdoa untuk itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain dua pertanyaan itu, Eep mempunyai catatan dari penampilan Jokowi di acara debat itu. "Secara pribadi, saya jadi merasa Jokowi seperti petahana dengan citarasa penantang. Agresif," ujarnya.

Sementara terkait penampilan Ma'ruf Amin dalam debat capres perdana, Eep menilai cawapres nomor urut 01 itu berpotensi menjadi beban dan bukan pendongkrak. "Pak kiai terlihat demam panggung," ujarnya.

Eep mencatat blunder terbesar Ma'ruf adalah di segmen kedua. Selepas Jokowi bicara umum tentang penegakan hukum yang tidak boleh dipertentangkan dengan penegakan HAM, Ma'ruf dipersilakan bicara. Saat itu waktu tersisa masih sekitar 30 detik. Di momen itu Ma'ruf malah menjawab, "Cukup". Lalu, saat dengan bahasa tubuhnya, Jokowi tetap mempersilakan Ma'ruf bicara, moderator debat juga mempersilakan, Ma'ruf tetap tak bicara materi dan kurang lebih hanya mengatakan, "Cukup. Saya tak menambahkan. Saya mendukung pernyataan Pak Jokowi.".

Masih di segmen kedua. Menurut Eep, saat Jokowi bicara soal sikap antidiskriminasi terhadap disabilitas, Ma'ruf Amin mau ikut bicara tapi waktu tak memungkinkan. Akhirnya, ia hanya sempat bicara menggantung, "Kami sendiri pernah ditegur oleh Allah..." Lalu bunyi bel membuat Ma'ruf harus berhenti.

Baca: Debat Capres, Jokowi dan Prabowo Belum Sentuh Isu Disabilitas Ini

Eep menjelaskan, alasannya menyebut Ma'ruf belum terbiasa dengan panggung debat. Ia membandingkan penampilan Ma'ruf dengan Sandiaga di segmen ketiga saat Prabowo-Sandiaga bicara soal strategi membebaskan birokrasi dari korupsi. "Saat waktu bicara tinggal beberapa detik dan Sandi dipersilakan Prabowo bicara, Sandi masih sempat bicara tuntas: 'Benahi pencatatan aset negara. Ini penting!'," tuturnya.

Menurut Eep, mereka yang terbiasa berceramah panjang memang belum tentu akan piawai di panggung debat dengan waktu bicara yang sempit-sempit. Sebaliknya, mereka yang biasa berdebat di tengah kesempatan durasi waktu, sangat boleh jadi taj bakal sanggup berceramah panjang.

CATATAN KOREKSI:
Judul dan isi berita ini sudah diubah per Ahad, 20 Januari 2019, pukul 11.14 WIB, karena ketidaklengkapan berita sebelumnya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

2 menit lalu

Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi kelima sebagai ketua umum partai politik terkaya di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tercatat memiliki total kekayaan Rp454 miliar berdasarkan LHKPN pada 31 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

Partai Golkar sebut minimal 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika menangkan Pilpres 2024. Sekarang 6 menteri Golkar ada di Kabinet Jokowi.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

18 menit lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

Eks Danjen Kopassus Soenarko mendapat sorotan hari-hari ini, setelah menjadi salah satu motor unjuk rasa protes indikasi kecurangan Pemilu 2024.


Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

30 menit lalu

Ratusan massa demonstran GPKR berdemonstrasi menuntut DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Alasan Budi Arie Projo Sebut Prabowo-Gibran Bisa Bawa Bangsa ke Era Indonesia Emas

1 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi
Alasan Budi Arie Projo Sebut Prabowo-Gibran Bisa Bawa Bangsa ke Era Indonesia Emas

Budi Arie mengatakan seluruh rangkaian rencana itu bisa terwujud jika Prabowo-Gibran serius menjalankan beberapa program strategis.


Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

Saat kunker Jokowi di Sumatra Utara terjadi dua insiden yang menyeret nama Paspampres. Apa saja insiden itu? Bagaimana pula respons Paspampres?


Zulhas Bilang Jatah Kursi PAN di Kabinet Terserah Prabowo

2 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Zulhas Bilang Jatah Kursi PAN di Kabinet Terserah Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bicara mengenaj jatah kursi PAN di Kabinet mendatang.


Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

2 jam lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

2 jam lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.


Soal Jokowi Pimpin Koalisi Besar Pro-Prabowo, Ini Kata Airlangga Golkar

3 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) Bobby Adhityo Rizaldi (kedua kiri) berjabat tangan dengan anggota partai saat tiba di lokasi acara konsolidasi Partai Golkar se-Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 26 Januari 2024. Golkar menargetkan perolehan suara di atas 55 persen suara untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden no urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Sumbagsel.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Soal Jokowi Pimpin Koalisi Besar Pro-Prabowo, Ini Kata Airlangga Golkar

Usul Jokowi jadi pemimpin koalisi gabungan partai pendukung Prabowo Subianto yang berpasangan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disuarakan sejumlah elit Partai Solidaritas Indonesia (PSI)


Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (keempat kanan) dan sejumlah Dirut BUMN menekan serune peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023. Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pabrik Pupuk Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) PT PIM yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun. ANTARA FOTO/Rahmad
Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

Presiden Jokowi minta program pupuk subsidi harus didasarkan pada volume kebutuhan pupuk, bukan hanya mengikuti anggaran.