TEMPO.CO, Jakarta - Ada kejadian unik saat debat capres antara pasangan Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada segmen kelima. Pada segmen ini, pasangan calon saling memberikan pertanyaan tertutup ke pasangan lain.
Baca: Mau Potong Omongan Jokowi, Prabowo Dipijat Sandiaga
Saat Jokowi dan Prabowo sedang beradu argumen soal permasalahan korupsi, Prabowo sempat ingin memotong perkataan Jokowi yang ketika itu mendapatkan kesempatan berbicara.
Lantaran memotong pembicaraan memang tak diperbolehkan dalam aturan debat, Prabowo mengurungkan niatnya berbicara. Saat itulah Sandiaga Uno memijat-mijat pundak Prabowo.
Saat ditanya alasannya, Sandiaga mengatakan, tindakannya itu untuk memberi semangat kepada calon presiden nomor urut 02 karena sudah berdiri di panggung debat selama dua jam. "Oh iya, ya seru aja," ujar Sandi sambil terbahak saat ditanya wartawan soal pijatannya itu, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 18 Januari 2019.
Baca: Seusai Debat, Ketum Hipmi Goda Sandiaga dengan Satu atau Dua Jari
"Habis berdiri dua jam gitu kan, mungkin sedikit saya beri semangat Pak Prabowo dengan dipijit-pijit. Dan kelihatannya dia senang gitu," ujar Sandi, masih dengan tergelak.
Sandiaga kemudian berujar Prabowo sedang dalam posisi yang rileks sekali dalam debat capres semalam. Menurut Sandi, Prabowo tetap tenang dan menghormati lawan debatnya meskipun diserang berkali-kali.
"Saya belum lihat Pak Prabowo serileks itu, saya belum melihat dia sangat menghormati Pak Kiai (Ma'ruf Amin) dan Pak Presiden (Jokowi) walaupun diserang berkali-kali," ujar dia.
Baca: Erick Thohir Kaget Sandiaga Bilang Bukan Lagi Kader Gerindra
Sandi lalu berujar bahwa ajang debat pilpres bukanlah ajang untuk saling serang. "Kami tidak ingin membahas partai, kami tidak ingin membahas tim sukses, kami tidak ingin membahas koalisi, kami ingin membahas rakyat. Itu yang kami perjuangkan," ujar Sandiaga Uno.