TEMPO.CO, Jakarta - PoliticalWave turut merespons hiruk pikuk debat calon presiden 2019, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin menghadapi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Situs ini merekam tanggapan dari netizen atau masyarakat pengguna media sosial, secara detail selama debat berlangsung.
Baca: Sebelum Debat, Prabowo - Sandiaga Selfie Bareng Megawati dan Puan
Sawala atau debat perdana pilpres 2019 semalam dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Berlangsung selama 90 menit sejak pukul 20.00 WIB, debat terbagi menjadi enam segmen yang memaparkan lengkap visi dan misi kedua calon pasangan.
Secara keseluruhan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendominasi percakapan netizen dengan jumlah percakapan mencapai 55 persen. “Dengan perbandingan, 82 persen sentimen positif dan 18 persen sentimen negatif,” ucap Founder of PoliticaWave, Yose Rizal, melalui keterangan rilis pada Jumat, 18 Januari 2019.
Sementara, untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mendapat jumlah percakapan lebih rendah, yakni 45 persen, dengan sentimen positif sebesar 76 persen dan sentimen negatif sebesar 24 persen.
Baca: Debat Capres, Ma'ruf Amin Ditegur Moderator: Ini Bukan Pidato
PolicaWave memaparkan, dalam segmen satu yaitu pemaparan visi dan misi, Jokowi diganjar skor lebih unggul karena dianggap menyampaikan optimisme terkait pemajuan hak ekonomi dan sosial. Selain itu, Jokowi juga memaparkan semua visi misi dengan jelas. “Sayangnya, pemaparannya terlalu panjang. Itu yang menjadi sentimen negatif dari Jokowi,” kata Yose.
Sedangkan, keunggulan Prabowo adalah dengan tidak membaca teks saat menyampaikan visi misinya. Ia juga berbagi pernyataan dengan wakilnya, Sandiaga. Namun, pernyataan Prabowo dinilai tak sesuai dengan konteks tema debat semalam yang berkutat pada isu hukum, HAM, korupsi dan terorisme. “Capres nomor urut 02 menyebar pesimisme,” ujar Yose.