Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Charta Politika: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Mandek

Reporter

image-gnews
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri) dan Direktur Riset Charta Politika Muslimin dalam acara rilis survei nasional
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri) dan Direktur Riset Charta Politika Muslimin dalam acara rilis survei nasional "Peta Elektoral Terkini Pileg dan Pilpres 2019" di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 16 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Charta Politika terbaru menunjukkan hasil adanya kecenderungan mandek pada elektabilitas calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, dalam dua bulan terakhir, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap. Sedangkan keterpilihan Prabowo-Sandiaga sedikit turun. “Secara statistik terjadi stagnasi suara pada kedua calon,” kata Yunarto ketika mengumumkan hasil survei lembaganya di kantornya di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.

Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi 53 Persen - Prabowo 34

Survei terbaru Charta Politika ini berlangsung pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019. Survei mengambil responden 2.000 orang dewasa dan terdaftar sebagai pemilih tetap. Metodologi survei menggunakan wawancara tatap muka sampel acak dengan kuesioner terstruktur. Margin off error sekitar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada survei Oktober lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tercatat sebesar 53,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen. Adapun pada survei terbaru, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,1 persen. Menurut Yunarto, mandeknya keterpilihan itu disebabkan sudah tingginya pemilih loyal kedua calon. Berdasarkan survei terbaru lembaga ini, pemilih loyal Jokowi-Ma’ruf 80,9 persen. Sedangkan pemilih setia Prabowo-Sandiaga 79,6 persen.

Menurut Yunarto, pemilih loyal ini tak akan terpengaruh kendati kandidat jagoannya melakukan kesalahan. Kecuali, kesalahan itu ekstrem. Apalagi pemilihan presiden tahun ini merupakan pertarungan ulang pada 2014. "Ini pertarungan asal bukan Jokowi melawan asal bukan Prabowo. Ini rematch dari dua kelompok yang itu-itu saja, yang berantem terus-terusan," kata dia.

Baca juga: Survei: Isu The Power of Emak-emak Sandiaga Uno Tak Populer

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lain yang membuat keterpilihan dua pasangan ini mandek adalah berkurangnya isu kontroversial yang jadi pergunjingan publik. Yunarto mengatakan masa kampanye yang relatif lama memberi kontribusi terhadap hal ini. Selepas dua bulan masa kampanye, kata dia, pola pemberitaan terhadap dua pasang kandidat pun mulai datar.

Yunarto mengimbuhkan, publik juga belum terlalu sensitif terhadap perubahan isu. Dia menilai selama ini publik hanya menggunakan suatu isu sebagai justifikasi kecintaan terhadap calonnya, bukan melihat relevansinya dengan kebutuhan pemilih. "Misalnya, harga dolar naik hanya menjadi gorengan bagi yang anti-kubu inkumben. Pada saat harga dolar turun, menjadi gorengan pendukung inkumben," kata Yunarto.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menanggapi hasil survei ini dengan senyum. "Kami tahu Charta Politika arus politiknya seperti apa. Banyak sekali lembaga survei yang sekarang merangkap konsultan politik calon tertentu," ujarnya. Andre meyakini elektabilitas Prabowo-Sandi berada di atas 40 persen. Tim Prabowo-Sandiaga, kata dia, akan melakukan survei pada akhir Januari ini.

Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Hendrawan Supratikno, mengatakan mandeknya keterpilihan calonnya disebabkan partai politik pendukung, melalui calon legislatornya, belum maksimal bergerak. Menurut dia, energi partai politik dan calon legislator terkuras untuk menghadapi kontestasi pemilihan legislatif dan rivalitas sesama calon legislator. “Setelah sosialisasi awal tuntas, kami yakin mereka akan berkampanye untuk pemilihan presiden,” kata Hendrawan.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

48 menit lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

Dalam sebulan terakhir sejak Pemilu 2024, sejumlah pihak melakukan demonstrasi di depan Gedung KPU. Siapa saja mereka, dan apa tuntutannya?


Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajeksah Kalahkan Bobby Nasution?

58 menit lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajeksah Kalahkan Bobby Nasution?

Pilgub Sumut akan seru, bisakah mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, eks Wagub Musa Rajekshah kalahkan menantu Jokowi, Bobby Nasution?


Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

1 jam lalu

Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi kelima sebagai ketua umum partai politik terkaya di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tercatat memiliki total kekayaan Rp454 miliar berdasarkan LHKPN pada 31 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

Partai Golkar sebut minimal 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika menangkan Pilpres 2024. Sekarang 6 menteri Golkar ada di Kabinet Jokowi.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

1 jam lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

Eks Danjen Kopassus Soenarko mendapat sorotan hari-hari ini, setelah menjadi salah satu motor unjuk rasa protes indikasi kecurangan Pemilu 2024.


Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

1 jam lalu

Ratusan massa demonstran GPKR berdemonstrasi menuntut DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Alasan Budi Arie Projo Sebut Prabowo-Gibran Bisa Bawa Bangsa ke Era Indonesia Emas

2 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi
Alasan Budi Arie Projo Sebut Prabowo-Gibran Bisa Bawa Bangsa ke Era Indonesia Emas

Budi Arie mengatakan seluruh rangkaian rencana itu bisa terwujud jika Prabowo-Gibran serius menjalankan beberapa program strategis.


Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

Saat kunker Jokowi di Sumatra Utara terjadi dua insiden yang menyeret nama Paspampres. Apa saja insiden itu? Bagaimana pula respons Paspampres?


Zulhas Bilang Jatah Kursi PAN di Kabinet Terserah Prabowo

3 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Zulhas Bilang Jatah Kursi PAN di Kabinet Terserah Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bicara mengenaj jatah kursi PAN di Kabinet mendatang.


Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

3 jam lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

3 jam lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.