TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kubu Prabowo, Andre Rosiade mengatakan jagoannya tak masalah dengan pertanyaan yang disiapkan kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam debat pertama pemilihan presiden yang akan berlangsung besok malam. Andre mengatakan Prabowo-Sandiaga akan menjawab pertanyaan apa saja, termasuk soal penculikan aktivis dan PT Duta Graha Indah (DGI).
Baca: Debat Capres, Desmond: Semoga Prabowo Tak Nakal Sebut Wiranto
"Enggak ada masalah, tinggal dijawab saja. Putusan peradilan militer sudah keluar, Pak Prabowo tidak bersalah," kata Andre kepada Tempo, Rabu, 16 Januari 2019.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan isu penculikan aktivis dan korupsi PT DGI telah disiapkan kubunya untuk debat perdana. Karding mengatakan dua pertanyaan itu akan dilontarkan agar publik tak lupa dan mengetahui rekam jejak seseorang.
Dua isu itu terkait langsung dengan Prabowo dan Sandiaga. Prabowo diduga terlibat dalam penculikan dan penghilangan paksa aktivis pada 1997/1998. Saat itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus dan pemimpin Tim Mawar Kopassus, tim yang melakukan penculikan aktivis.
Adapun kasus korupsi PT DGI, kini berubah nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), terkait dengan Sandiaga Uno. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pernah menjadi komisaris di perusahaan tersebut.
Baca: Enam Fokus Prabowo di Pemberantasan Korupsi dan Penguatan KPK
PT DGI saat itu menggarap pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan Rumah Sakit Universitas Udayana. Bermula dari berkas berita acara pemeriksaan (BAP) mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Komisi Pemberantasan Korupsi kemudian menyangka PT DGI menerima commitment fee dari proyek Wisma Atlet dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Namun menurut Andre Rosiade, pertanyaan itu juga tak masalah untuk Sandiaga. Dia meyakini Sandiaga tak terlibat dengan urusan itu. "Kalau dia bersalah pasti sudah dihukum."
Selain itu, kata Andre, kasus itu pun mencuat saat Bambang Widjojanto masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPK. Namun, Bambang kemudian malah bergabung menjadi tim sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.