TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa acara penyampaian visi oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disiarkan stasiun televisi swasta Indonesia, Ahad malam lalu, bukanlah bentuk kampanye visi misi calon presiden.
Baca juga: 6 Misi Jokowi Berantas Korupsi, Perkuat KPK Termasuk di Dalamnya
"Itu visi presiden. Beliau sebagai presiden, bukan capres," ujar Ace saat dikonfirmasi pada Senin, 14 Januari 2019.
Dalam acara yang bertajuk "Visi dan Misi Presiden RI 5 Tahun ke Depan", Presiden Jokowi mengungkap beberapa capaian pemerintah dalam pembangunan dan integrasi infrastruktur transportasi, di antaranya jaringan jalan tol dan bandara, akan mendorong ekonomi di daerah-daerah.
"Misalnya yang sudah dibangun jalan tol. Kita akan integrasikan jalan tol ini dengan pelabuhan, kita integrasikan jalan tol ke kawasan industri, kita integrasikan jalan tol ke kawasan ekonomi khusus, kita integrasikan jalan tol ini dengan kawasan wisata. Sehingga kawasan-kawasan yang terlewati jalan tol ini ikut berkembang," kata Jokowi, dalam acara Visi Presiden yang disiarkan stasiun televisi swasta Indonesia, Ahad malam.
Baca juga: 3 Solusi Penyelesaian HAM Masa Lalu yang Ditawarkan Kubu Jokowi
Dalam acara itu, Jokowi juga menyebutkan beberapa contoh kawasan industri yang akan dibangun dekat jalan tol, yakni di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, seluas 200 Hektare, serta kawasan industri di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, seluas 400 Hektare.
Secara aturan, kampanye di media massa baru akan difasilitasi KPU selama 21 hari sebelum masa tenang kampanye, yakni mulai 24 Maret sampai dengan 13 April 2019.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, lembaganya masih membahas ihwal tayangan acara itu, apakah termasuk kampanye atau bukan. "Saya belum lihat tayangannya. Nanti akan kami bahas dan kami jawab," ujar Wahyu di Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.