TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf menggelar rapat tertutup dengan calon wakil presiden Ma'ruf Amin di kediaman Bendahara TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Sakti Wahyu Trenggono, di bilangan Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu malam, 12 Januari 2019.
Baca: Pakar Komunikasi Politik Beberkan Dua Keuntungan Debat Capres
Trenggono menjelaskan, pertemuan itu membahas berbagai hal, salah satunya soal perkembangan isu di sosial media. "Tadi sudah kami presentasikan kepada beliau. Pantauan internal kami, isu terhangat di sosmed minggu terakhir ini soal debat dan kubu sebelah ganti visi misi," ujar Trenggono kepada Tempo, Sabtu, 12 Januari 2019.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, pertemuan ini mendiskusikan langkah-langkah meningkatkan simpati publik terhadap Ma'ruf Amin, sehingga berdampak terhadap elektabilitas paslon 01 ini. "Ini jadi bahan diskusi gimana caranya awareness publik naik kepada Kiai Ma'ruf," ujar Karding.
Timses Jokowi memang memiliki cyber troopers. Dalam dunia politik, cyber troopers ini merupakan pasukan udara yang bertugas membuat serangan isu kepada pihak lawan dengan motif untuk menjatuhkan kredibilitas pihak lawan dan menguatkan posisi masing-masing dalam politik.
Baca: Pengamat: Kubu Jokowi Harus Waspadai Gaya Debat Sandiaga
"Cyber troopers ini juga bisa mendeteksi akun-akun medsos, termasuk juga melakukan langkah-langkah lanjutan bila ada akun-akun yang terus memancing kubu kami melakukan perlawanan," ujar Direktur Relawan TKN KIK, Maman Imanulhaq.
Adapun tim cyber Jokowi-Ma'ruf bermarkas di gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta. Direktur Informasi Publik TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menjadi koordinator tim ini. Menurut sumber Tempo, tim ini memiliki sekitar 8 ribu 'pasukan udara' yang tersebar di seluruh Indonesia.
Arya bisa memantau tanda pagar atau tagar yang sedang dimainkan kubu sebelah di Twitter, hanya lewat ponsel genggamnya. Pergerakan tanda pagar atau tagar yang dipopulerkan pendukung Prabowo Subianto Sandiaga Salahuddin Uno itu dipantau Arya melalui radaro7.com, sebuah aplikasi yang dikembangkan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut Arya, hasil pemantauan di media sosial tersebut menjadi salah satu bahan untuk merancang konten dan tagar tandingan. Sejumlah orang bekerja menggodok konten dan kemudian memviralkannya dengan cara menyebarkan ke grup WhatsApp partai pendukung, relawan, dan tokoh berpengaruh di media sosial.