TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf akan menggelar simulasi debat capres dengan format seperti debat kandidat sungguhan, sebelum 17 April 2019. Simulasi ini bertujuan untuk menyesuaikan antara materi yang akan disampaikan calon presiden dan wakil presiden dengan waktu yang tersedia saat debat.
"Kami akan coba (gelar simulasi), perlu untuk menyesuaikan waktu," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga kepada Tempo di bilangan Menteng, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.
Baca: Haris Azhar Cemas Tim Gabungan Novel Baswedan Demi Debat Capres
Direktur Program TKN Jokowi - Ma'ruf, Aria Bima mengatakan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin akan melakukan satu kali simulasi bersama-sama menjelang pemilihan presiden 2019. "Akan ada coaching berbarengan nanti. Hanya sekali saja (simulasi). Waktu pelaksanaannya tentu dirahasiakan," ujar Aria Bima saat ditemui di lokasi terpisah.
Tim akan lebih fokus memoles Ma'ruf Amin yang belum pernah mengikuti debat capres. Menurut Aria Bima, Ma'ruf didampingi dan dilatih oleh tim khusus menjelang debat capres. Tujuannnya adalah agar bisa mengintegrasikan antara nawacita 2019-2024 dengan 2014-2019. "Itu disampaikan secara khusus.” Nawacita 2019-2024 adalah akibat atau rangkaian dari nawacita 2014-2019.
Baca: Debat Capres, KontraS Minta 2 Capres Jelaskan ...
Mantan presenter televisi Meutya Hafid adalah salah satu 'pemoles' Ma'ruf Amin. Ia sudah bertemu dengan Ketua MUI itu dan membahas persiapan debat.
Menurut Meutya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Ma'ruf Amin dalam debat capres ini di antaranya pembatasan waktu yang ketat. Waktu satu sampai dua menit, kata Meutya, harus digunakan seefektif mungkin.