TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019, kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berharap bisa meraup suara swing voters melalui debat capres pertama. Dewan penasihat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Romahurmuziy, mengatakan angka swing voters yang besar menjadi peluang pundi-pundi suara.
Baca: Ira Koesno Ingin Debat Capres Berlangsung Panas
"Dari survei yang dilakukan sejak pendaftaran pilpres, swing voter itu bergerak mulai dari angka 10-20 persen lebih. Cukup besar. Sehingga kami memang bertujuan meraup swing voters," ujar Rommy saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Kamis, 10 Januari 2019.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, timnya akan bekerja keras meyakinkan pemilih lewat debat pertama. "Lewat debat ini, kami berkesempatan meyakinkan massa mengambang untuk menentukan pilihan," ujar Hasto di lokasi yang sama.
Baca: Ira Koesno Tanggapi Tudingan Tak Kredibel Jadi Moderator Debat
Adapun kubu pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo - Sandiaga Uno, juga telah menyiapkan strategi menggaet pemilih mengambang dan pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters). Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan timnya menyiapkan materi yang sesuai dengan segmen pemilih mengambang dan pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Tentu kami mesti memahami aspirasi mereka, berbicara dengan bahasa mereka," kata Sudirman di Media Center Prabowo - Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Januari 2019.
Sudirman mengatakan pihaknya memetakan mereka umumnya adalah orang-orang yang berpendidikan. Menurut dia, cara meyakinkan kelompok ini dengan memberi data, fakta, dan argumen yang masuk akal. "Diberi rencana yang masuk akal, pastinya mereka akan teryakinkan."