TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini melakukan finalisasi daftar pertanyaan debat capres di Pilpres 2019. Komisioner KPU, Pramono Ubaid mengatakan daftar pertanyaan yang telah difinalisasi ini akan diserahkan ke tim sukses kedua pasangan calon.
Baca juga: Menjelang Debat Capres, Sandiaga: Tak Ada Presenter yang Poles
"Pada intinya daftar soal akan kami serahkan hari ini," ujar Pramono di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Pramono mengatakan daftar pertanyaan yang akan diberikan ke pasangan calon berjumlah 20 butir. Daftar pertanyaaan berisi empat tema debat yakni hukum, korupsi, HAM, dan terorisme. Setiap tema ini terdiri dari lima pertanyaan.
Debat capres pertama akan digelar pada 17 Januari 2019. Debat ini akan bertema seputar isu hukum, korupsi, HAM, dan terorisme. Pola debat pertama ini yakni antara kedua pasangan capres-cawapres. Sepekan sebelum debat, setiap pasangan akan diberikan kisi-kisi pertanyaan.
Sebelumnya, KPU bersama kedua tim sukses memutuskan memberi daftar pertanyaan debat capres ini ke setiap pasangan calon. Hal ini dilakukan agar setiap pasangan capres-cawapres dapat menjawab pertanyaan dengan detail.
"Agar pertanyaan dapat dijawab detail terkait data dan segala macam. Debat itu salah satu metode kampanye, tujuannya supaya inti dari kampanye itu sendiri dapat tercapai," kata Arief Sabtu pekan lalu.
Arief menurutkan, ada dua model lontaran pertanyaan yang akan diberikan ke setiap paslon. Pertama, model pertanyaan terbuka, yakni moderator akan bertanya beberapa pertanyaan dari daftar yang sudah diberikan ke pasangan calon. "Masing-masing cuma 3 pertanyaan ke setiap paslon mewakili tiga segmen. Pertanyaannya akan diacak walaupun semua diberi tahu," ucapnya.
Baca juga: Debat Capres, Sandiaga Sebut Prabowo Akan Lebih Banyak Bicara
Model kedua, kata Arief, adalah model lontaran pertanyaan tertutup. Dalam model ini, setiap pasangan calon akan melontarkan pertanyaan ke pasangan lain. "Pertanyaan berasal dari masing-masing. Paslon 01 mengajukan kepada paslon 02, kemudian paslon 02 mengajukan pertanyaan ke paslon 01," tuturnya. "Ini nanti tak ada yang tahu pertanyaannya seperti apa."