TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid Thantowi, mengatakan lembaganya telah mempersiapkan debat pemilihan presiden 2019 secara matang. Saat ini persiapan debat capres itu telah memasuki tahap akhir.
Baca: SBY Akan Bantu Memoles Gaya Komunikasi Prabowo untuk Debat Capres
"Besok kami akan rapat antara KPU, tim kampanye dari kedua pasangan calon, media, dan moderator mengenai detail-detail rundown yang telah disepakati bersama," kata dia seusai rapat dengar pendapat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.
Debat perdana para pasangan calon presiden-wakil presiden bakal digelar pada 17 Januari nanti. Rencananya, debat tersebut akan berlangsung selama 90 menit yang dibagi menjadi enam segmen atau bagian.
Dalam debat yang diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta, itu, akan ada sesi pemaparan visi dan misi para pasangan calon. "Segmen satu khusus visi-misi oleh pasangan calon. Jadi, kalau publik ingin melihat penampilan pasangan calon menyampaikan visi-misi, kami sediakan di segmen 1," ujar Pramono.
Baca: Cerita Meutya Hafid Bertemu Ma'ruf Amin Persiapkan Debat Capres
Selanjutnya, segmen kedua dan ketiga akan berisikan pendalaman visi-misi pasangan calon sesuai dengan tema diskusi, yaitu tentang hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. Setiap segmen diberikan waktu selama 15 menit 30 detik.
Debat antar-pasangan calon akan benar-benar terjadi pada segmen keempat dan kelima. Di segmen ini, setiap pasangan calon akan saling melontarkan pertanyaan dan jawaban. Setiap segmen berdurasi 13 menit. Pada segmen terakhir, para pasangan calon bakal dipersilakan memberikan pernyataan penutup. Total waktu di segmen ini hanya 11 menit 30 detik.
Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan, setelah segmen keenam selesai, akan ada konferensi pers bersama para tim sukses pasangan presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Konferensi pers tersebut akan dilakukan bersama-sama. "Kami ingin membangun kultur baru bahwa pemilu ini bisa dilakukan dengan kompetisinya selalu bersama dan bergandengan tangan," ucap Arief.
Baca: Debat Capres Berdampak pada Elektabilitas dan Pemilih Mengambang
Sementara itu, dua tim calon presiden dan calon wakil presiden juga mempersiapkan para jagoannya untuk berlaga dalam debat nanti. Masing-masing mengadakan simulasi untuk menguji ketangkasan calon mereka dalam menjawab pertanyaan secara singkat dan padat. Seperti yang dilakukan tim Jokowi-Ma’ruf. "Yang seolah-olah menjadi lawan debat Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin adalah kami, para anggota tim," ucap Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong.
Begitu pula di kubu Prabowo-Sandiaga. Mereka telah beberapa kali menggelar simulasi debat. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, mengatakan timnya menyiapkan konten debat sekaligus jawaban atas pertanyaan yang kemungkinan muncul dari para panelis serta lawan debat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahkan ikut menjadi mentor Prabowo-Sandi dalam mempersiapkan debat. "Pak SBY memberi masukan, memperkaya pengetahuan mereka, wawasan mereka, tentang posisi presiden menyikapi isu-isu tertentu," kata dia.
SYAFIUL HADI | FIKRI ARIGI | REZKI ALVIONITASARI