TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan calon wakil presiden Ma'ruf Amin berpotensi tampil memukau di debat capres pertama pemilihan presiden 2019 kendati kerap dianggap remeh. Burhanuddin mengatakan cawapres nomor urut 01 itu bisa mengagetkan publik seperti halnya pasangannya, Joko Widodo, ketika debat pilpres 2014.
Menurut Burhanuddin, ketika itu ekspektasi publik terhadap Jokowi juga tidak terlalu tinggi. Namun, seusai debat pertama publik justru menilai Jokowi-Jusuf Kalla unggul ketimbang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Kalau benchmark rendah, tampil sedikit bagus aja langsung wow. Nah, Ma’ruf berpotensi seperti itu," kata Burhanuddin di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Januari 2019.
Baca: Yang Dipersiapkan Tim Jokowi - Ma'ruf untuk Debat Capres
Burhanuddin mengimbau agar berbagai pihak tidak menyepelekan Ma'ruf. Ia mengakui Ma'ruf kalah sorot di media mainstream ketimbang Sandiaga Uno. Namun, Burhanuddin mengatakan Ma'ruf sebenarnya memiliki modal intelektual untuk berdebat.
Burhanuddin mengingatkan bahwa Ma'ruf pernah mendapat gelar guru besar serta honoris causa. Ma'ruf Amin dikukuhkan menjadi guru besar Ekonomi Muamalat Syariah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, pada Rabu, 24 Mei 2017.
Baca: Ma'ruf Amin Bakal Tetap Mengenakan Sarung saat Debat Capres ...
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, ujarnya, juga dikenal sebagai pakar ekonomi syariah serta guru besar dalam tradisi ilmu logika perdebatan kaidah.
Menurut Burhanuddin, Ma'ruf harus memanfaatkan kesempatan debat capres pertama ini dengan sangat baik. "Kalau Ma'ruf tampil wow di debat, itu bisa menjadi senjata Jokowi," ujar Burhanuddin.