TEMPO.CO, Jakarta-Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim popularitasnya meningkat setelah menjalani kampanye hingga di 1.000 titik. Berdasarkan hasil survei internal timnya, kata Sandiaga, popularitasnya kini berada di atas 85 persen.
"Popularitas sudah di atas 85 persen. Tapi kami masih harus kerja keras karena kami masih tertinggal," kata Sandiaga di kantor Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam, 7 Januari 2019.
Baca: Syukuran 1.000 Titik Kampanye, Sandiaga: Saya Lelah
Yang dimaksud tertinggal oleh Sandiaga ialah elektabilitasnya dan Prabowo Subianto dibanding pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sejumlah sigi lembaga survei menempatkan Jokowi-Ma'ruf pada posisi unggul.
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA misalnya, mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,2 persen, sisanya belum menentukan pilihan. Survei itu digelar 10-19 November 2018 dengan 1.200 responden.
Kendati begitu, Sandiaga mengklaim elektabilitasnya dan Prabowo baru saja melewati angka 40 persen. Dia tak menjawab saat ditanya ihwal selisih elektabilitas mereka dan Jokowi-Ma'ruf berdasarkan survei internal timnya.
Simak: Dapat Anugerah Pembohong dari PSI,Sandiaga: Rakyat yang Menilai
Dalam pelbagai kesempatan sebelumnya Sandiaga mengatakan dirinya belum banyak dikenal ketimbang Prabowo sehingga mesti lebih banyak berkampanye ke daerah. Per Ahad kemarin, 6 Januari, Sandiaga mengklaim sudah mengunjungi 1.000 titik kampanye, terdiri dari 77 kabupaten dan 47 kota di 27 provinsi.
Sandiaga mengatakan kampanyenya di sisa waktu tiga bulan menjelang hari-H pilpres 2019 ini akan berkisar beberapa ratus titik saja. Sebab, ujarnya, waktu yang ada kini harus dibagi untuk kegiatan yang berpusat di Jakarta, semisal debat pilpres. "Kelihatannya kami harus lebih realistis karena ada hari-hari debat, ada hari tenang, persiapan debat, persiapan penyampaian visi misi," kata Sandiaga.