TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberikan daftar pertanyaan ke pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelum pelaksanaan debat pilpres. Ini dilakukan agar setiap pasangan capres-cawapres dapat menjawab pertanyaan dengan detail.
Baca: Batal Jadi Panelis Debat, Begini Respons Bambang Widjojanto
"Agar pertanyaan dapat dijawab detail terkait data dan segala macam. Debat itu salah satu metode kampanye, tujuannya supaya inti dari kampanye itu sendiri dapat tercapai," kata Arief di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Sabtu, 5 Januari 2019.
Debat pertama Pilpres 2019 akan dilaksanakan pada 17 Januari 2019 dengan pola debat antar kedua pasangan capres-cawapres. Debat akan bertemakan seputar isu hukum, HAM, Korupsi, dan terorisme.
Menurut Arief, semua panelis dalam debat pertama ini akan menyusun daftar pertanyaan yang berjumlah sekitar 20 buah. Nantinya daftar pertanyaan ini akan diserahkan ke setiap tim kampanye untuk disampaikan ke pasangan calon capres-cawapres masing-masing. "Target kami sih tanggal 10 Januari paling lambat. Sepekan sebelum pelaksanaan debat," katanya.
Baca: Kubu Jokowi Bicara Netralitas Bambang Widjojanto
Arief menurutkan, ada dua model lontaran pertanyaan yang akan diberikan ke setiap pasangan calon. Pertama, model pertanyaan terbuka, yakni moderator akan bertanya beberapa pertanyaan dari daftar yang sudah diberikan ke pasangan calon. "Masing-masing cuma 3 pertanyaan ke setiap paslon mewakili tiga segmen. Pertanyaannya akan diacak walaupun semua diberi tahu," ucap Arief.
Model kedua, kata Arief, adalah model lontaran pertanyaan tertutup. Dalam model ini, setiap pasangan calon akan melontarkan pertanyaan ke pasangan lain. "Pertanyaan berasal dari masing-masing. Paslon 01 mengajukan kepada paslon 02, kemudian paslon 02 mengajukan pertanyaan ke paslon 01," tutur Arief.
Dia mengatakan panelis pada debat pertama Pilpres 2019 akan menyelesaikan daftar pertanyaan sebelum 10 Januari 2019. Daftar ini, kata dia, akan disusun dengan penjelasan dasar setiap pertanyaan yang akan disampaikan ke masing-masing calon. "Ada uraian dulu seperti apa baru ada pertanyaan, supaya tidak ada salah tafsir," katanya.