TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan pihaknya tak akan menggubris penghargaan kebohongan yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Prabowo dan Sandiaga. Andre menyebut PSI hanya mencari sensasi untuk mengerek popularitas dan elektabilitasnya di Pemilihan Umum 2019.
Baca: Penghargaan Kebohongan Terlebay dari PSI untuk Prabowo Subianto
"PSI itu kan memang sengaja mencari sensasi untuk menambah popularitas, intinya numpang populer dengan Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Andre kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.
Andre enggan membahas lebih lanjut ihwal tindakan PSI itu. Menurut dia, selain mencari sensasi demi mendongkrak popularitas, PSI juga hendak mengacaukan fokus tim Prabowo-Sandiaga agar tak fokus di isu ekonomi.
"Ini kan modus operandi, biar populer. Kedua, bikin kita sibuk supaya enggak bicara program ekonomi, lapangan pekerjaan," kata anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra ini.
Baca: Beri Award Kebohongan untuk Prabowo, Demokrat: Adab PSI Nol Besar
PSI baru saja memberikan penghargaan kebohongan untuk Prabowo dan Sandiaga, masing-masing ditambahi label ter-lebay dan ter-hqq. Penghargaan itu ditandatangi oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni. Partai anyar ini juga memberi penghargaan kebohongan untuk Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Penghargaan itu disematkan lantaran blunder pernyataan Prabowo soal selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, omongan Sandiaga soal membangun tol Cikopo Palimanan (Cipali) tanpa utang, dan cuitan Andi Arief soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.