TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengomentari polemik informasi ihwal tujuh kontainer surat suara tercoblos yang ternyata merupakan hoaks. Sandiaga mengatakan informasi yang belum tentu kebenarannya sebaiknya tidak diberi ruang dan disebarluaskan.
Baca: Sandiaga: Kubu Jokowi - Ma'ruf Amin Tak Berani Bicara Gagasan
"Berita-berita yang masih kabar-kabar burung seperti itu selayaknya tidak amplifikasi, apalagi kita broadcast," kata Sandiaga seusai menghadiri dialog bersama relawan Pride di kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Kamis malam, 3 Januari 2019.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan informasi adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos pada nomor urut 01, yakni pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Informasi itu ramai setelah dicuitkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Komisi Pemilihan Umum langsung bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah mengecek ke pihak Bea Cukai, KPU menyatakan informasi itu hoaks. KPU lantas meminta kepolisian mengusut pihak yang pertama kali menyebarkan informasi itu.
Sandiaga mengatakan kabar bohong semacam itu berimbas pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Dia mewanti-wanti agar tim serta relawannya tak ikut menebar kabar yang tidak jelas kebenarannya.
Baca: Sandiaga Sebut Bayi Terbebani Utang Rp 13 Juta, Ini Data Kemenkeu
"Saya turun di beberapa titik, sekarang hampir 990 titik di seluruh wilayah Indonesia, banyak sekali masyarakat yang mulai punya ketidakpercayaan kepada proses politik dan demokrasi kita. Jangan kita tambah dengan mengamplifikasi berita-berita yang tidak benar," kata Sandiaga.
Lantaran cuitannya itu, Andi Arief "diserang" kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. KPU pun membawa tangkapan layar cuitan Andi Arief sebagai salah satu bukti pelaporan ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
Meski begitu, Sandiaga mengaku tak khawatir polemik surat suara tercoblos itu berimbas ke koalisi. Dia menganggap masyarakat tahu bahwa harus berfokus ke isu ekonomi.
Koordinator juru bicara Badan Pememangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan cuitan Andi Arief itu peringatan untuk KPU agar melakukan pengecekan. "Yang kami tangkap, apa yang dilakukan Andi Arief adalah memperingatkan segera dicek. Kan begitu yang disampaikan. Kalau kemudian itu tidak benar, ya bagus," kata Dahnil secara terpisah di kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Kamis malam, 3 Januari 2018.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | SYAFIUL HADI