TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Bidang Politik Hukum dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynuddin mengatakan, partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bukannya tak berkontribusi dalam pendanaan kampanye. Namun, kata dia, kontribusi itu dilakukan dengan pola lain.
"Tidak berarti partai pendukung tidak menyumbang kampanye capres cawapres," kata Suhud kepada Tempo, Kamis, 3 Januari 2018.
Suhud menuturkan, lantaran pemilihan presiden digelar berbarengan dengan pemilihan legislatif, partai koalisi dan para calon anggota legislatif harus membiayai kampanye masing-masing. Suhud mengatakan partai pendukung pun memerlukan biaya besar untuk pemenangan pemilihan legislatif.
Baca: Kesulitan Himpun Dana Kampanye, Sandiaga: Prabowo-Sandi Dhuafa
"Begitu juga saat kampanye partai yang melibatkan massa besar dan mengundang capres-cawapres, semua pembiayaan kegiatan massa itu dilakukan oleh partai atau oleh para caleg partai yang bersangkutan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa PKS, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya tercatat belum menyumbang dana kampanye untuk Prabowo dan Sandiaga. Penerimaan dana kampanye baru bersumber dari kedua kandidat, Partai Gerindra, dan sumbangan perseorangan serta kelompok.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief sebelumnya mengatakan partai koalisi tak harus menyumbang untuk Prabowo-Sandiaga. Sebaliknya, kata dia, Sandiagalah yang harus memberi bantuan dana kampanye.
Setali tiga uang, Suhud mengatakan tak ada kesepakatan ihwal sumbangan dari partai koalisi. Suhud juga mengklaim partainya tak memerlukan bantuan dana kampanye dari Sandiaga. PKS, kata dia, mendanai kampanye pileg secara mandiri.
Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo. Drajad mengatakan partai koalisi tak harus menyetor dana tunai ke Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Drajad juga berujar PAN mereka menyelenggarakan kampanye secara swadana.
"Bahkan relawan di bawah merogoh kocek sendiri. Perjuangan bersama," kata dia, Kamis, 3 Januari 2018.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid sebelumnya mengatakan, partai koalisi sudah banyak membantu Prabowo dan Sandiaga. Bantuan dahsyat dari koalisi, demikian disebut Hidayat, ialah pencalonan Prabowo dan Sandiaga di pilpres 2019. Hidayat mengatakan bahwa tanpa PKS, PAN, dan Demokrat, Gerindra tak akan memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen.
Suhud pun sepakat dengan ucapan seniornya ini. "Partai pendukung "merelakan" partai sebagai kendaraan pilpres," ujarnya.