TEMPO.CO, Jakarta-Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf akhirnya menyepakati penyampaian visi misi kandidat calon presiden dan calon wakil presiden disampaikan langsung oleh pasangan calon.
"Ya namanya saja visi misi paslon capres-cawapres, jadi kami setia kepada itu. Harus disampaikan paslon sehingga originalitas dan seluruh gagasan terbaik dapat disampaikan oleh paslon," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, di kantor Komisi Pemilihan Umum RI, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2018.
Baca: Timses Jokowi Setuju Ada Penyampaian Visi Misi Asalkan....
Sebelumnya, beberapa anggota TKN lebih sepakat jika penyampaian visi misi diwakili oleh tim sukses saja. Juru bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga, beralasan karena visi-misi itu sifatnya satu arah. "Kalau satu arah kan cuman begitu-begitu saja. Jadi, cukup timses yang menyampaikan," ujar Arya Sinulingga saat dihubungi Tempo.
Sedianya, penyampaian visi dan misi kandidat digelar pada 9 Januari 2019, sebelum debat pertama 17 Januari 2019. Mengenai format pemaparan, KPU menyerahkannya kepada dua kubu paslon untuk bersepakat. KPU bisa membatalkan agenda penyampaian visi misi jika kedua kubu tidak menemukan kata sepakat.
Baca Juga:
Adapun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sejak awal berkukuh meminta agar pemaparan visi misi kontestan pilpres 2019 dilakukan secara langsung oleh masing-masing pasangan calon, bukan tim kampanye.
Simak: Politikus PDIP Sebut Ada Kemungkinan Jokowi dan Prabowo Bersatu
Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said menuturkan urgensi paparan visi-misi langsung dari masing-masing pasangan calon sangatlah besar. Salah satunya, masyarakat jadi tahu sejauh mana masing-masing calon menguasai permasalahan yang terjadi di negara ini.
"Kalau paslonnya gagap dan tidak menguasai masalah, ini akan menjadi masalah besar. Karena rakyat ibarat beli kucing dalam karung," ujar Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 22 Desember 2018.