TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf mempertanyakan kebenaran pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon yang mengklaim tingkat demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran. "Data darimana itu Fadli Zon dapatnya? Ambil data kok seenaknya?" kata juru bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily, Rabu, 2 Januari 2018.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan dasar pernyataannya pada akun Twitternya adalah data indeks demokrasi yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) tahun 2017. Menurut data itu, peringkat demokrasi Indonesia turun 20 peringkat ke68 dari posisi 48 pada 2016.
Baca Juga:
Baca: Menyatakan Demokrasi Mundur, Fadli Zon ...
Fadli juga merujuk pada data Freedom House, organisasi independen pengawas kebebasan dan demokrasi di dunia. Fadli menyebut, meningkatnya ancaman kebebasan sipil, menurut Freedom House, telah mendorong Indonesia turun status dari negara ‘bebas’ (free) menjadi negara ‘bebas sebagian’ (partly free) pada 2018.
Menurut Ace, tidak benar jika rujukan Fadli adalah Freedom House. "Indonesia selalu di posisi Partly Free bahkan status itu tidak berubah dari 2014, nilai agregatnya pun stabil di angka 65."
Baca: Fadli Zon: Tingkat Demokrasi Indonesia Menurun
Pada 2018, kata Ace, angka itu memang sempat turun menjadi 64. Jika merujuk data Freedom House, ujar dia, penyebabnya adalah kasus Gubernur Ahok. "Dan ini ulah Fadli dan kawan-kawan yang selalu mendorong isu-isu agama untuk kepentingan politik," ujar anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Ace mengakui bahwa menurut The Economist Intellegence Unit 2017, Indeks Demokrasi Indonesia turun 20 peringkat dibanding tahun 2016 seperti yang dikatakan Fadli Zon. "Namun, perlu dicatat itu tahun 2017, bukan 2018 seperti yang dikatakan Fadli," ujar Ace.