TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, tak mempermasalahkan jika nantinya tes baca Al Quran harus dilakukan masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden di pilpres 2019.
Baca: Tujuh Curhat Masyarakat kepada Sandiaga Sepanjang 2018
"Apapun keputusan KPU, no problem, kami ikuti saja. Tidak menjadi masalah untuk saya," kata Sandi di markas pemenangannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 31 Desember 2018.
Sandi juga mengatakan wacana untuk mengadakan tes baca Al Quran di pilpres ini hanyalah permainan politik identitas dari kubu Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin. Namun, menurut dia, fokus pada pilpres 2019 kali ini hanyalah isu ekonomi. "Banyak yang mengatakan pada saya ini permainan politik identitas. Isu saya ekonomi," ujar dia.
Baca: Tokoh-tokoh di Kubu Prabowo - Sandiaga, Djoko Santoso hingga Sara
Menurut Sandi, ia lebih berkonsentrasi pada persoalan ekonomi seperti bagaimana negara ini dapat memiliki sumber daya manusia yang baik dengan sumber daya alam yang melimpah. Ia kemudian mencontohkan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah saat ini belum dapat menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat.
Prabowo-Sandi, kata dia, ingin menyampaikan visi-misi bahwa fokus mereka adalah pemberdayaan masyarakat. Ia mengatakan fokusnya adalah bagaimana masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah bisa mendapatkan peluang untuk membuka usaha dan mendapat pekerjaan. "Itu adalah fokus kami. Ya namanya juga dalam kontes politik, apa-apa putusan KPU kami ikutin saja," tutur dia.