TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menghabiskan dana kampanye senilai Rp 46,6 miliar sejak 23 September 2018 lalu.
"Pengeluaran yang paling besar ada di kegiatan lain-lain yaitu 49,8 persen. Ini bahasa 'kegiatan lain-lain' saya mengikuti akun KPU, jadi kegiatan lain- lain jangan dianggap sebagai kegiatan aneh-aneh," kata Internal auditor BPN, Heru Swasana di markas BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 31 Desember 2018.
Baca: Bendahara Prabowo: Animo Warga Sumbang Dana Kampanye Amat Tinggi
Rinciannya, kegiatan lain-lain yaitu sebesar 49,8 persen atau Rp 23,209 miliar, tatap muka sebesar 17,3 persen atau Rp 8,071 miliar, Alat Peraga Kampanye (APK) sebesar 12,9 persen atau Rp 6,022 Miliar, operasi lain-lain sebesar 6,4 persen atau Rp 2,986 miliar, bahan kampanye sebesar 5,2 persen atau Rp 2,435 Miliar, dan sisanya seperti pertemuan terbatas, pembelian peralatan, pengeluaran modal lain-lain, dan iklan media masing-masing kurang dari 5 persen.
Heru menjelaskan dalam pengeluaran kegiatan lain-lain itu paling besar porsinya digunakan untuk kegiatan teritori dan jaringan. Kegiatan teritori dan jaringan menghabiskan dana Rp 15,402 miliar atau 66,4 persen dari kegiatan lain-lain tersebut. "Jadi selama ini bang Sandi dan pak Prabowo selalu ke lapangan, disinilah 66,4 persen atau setara 15,4 miliar kami keluarkan untuk teritorial dan jaringan," kata Heru.
Baca: Kesulitan Himpun Dana Kampanye, Sandiaga: Prabowo-Sandi Dhuafa
Selanjutnya, kata Heru, pengeluaran untuk media center sebesar Rp 5,3 miliar atau 22,9 persen, sosial kemasyarakatan sebesar 10,7 persen atau Rp 2,4 miliar, dan media sosial sebesar 0,0 persen atau Rp 9,1 juta.
Sementara itu, dari sektor penerimaan, Heru menjelaskan BPN telah menerima dana kampanye sebesar Rp 54 miliar sejak 23 September lalu. Penerimaan dana kampanye itu terdiri dari sumbangan Sandiaga Uno sebesar Rp 39,5 miliar atau sekitar 70 persen, disusul dengan sumbangan dari Prabowo Subianto sebesar Rp 13,054 miliar atau 24,2 persen, sumbangan Partai Gerindra sebesar Rp 1,389 miliar atau 2,6 persen, sumbangan pihak lain perorangan sebesar Rp 76,197 juta atau 0,1 persen, dan sumbangan pihak lain kelompok sebesar Rp 28,865 juta atau 0,1 persen.