TEMPO.CO, Karanganyar - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan Prabowo siap menghadapi debat pemilihan presiden. Kubu Prabowo juga mengaku tidak mempermasalahkan materi dalam debat, termasuk materi mengenai hak asasi manusia.
Baca: SBY Turun Langsung Persiapkan Debat Pilpres untuk Prabowo
"Prabowo kan sudah tiga kali ikut pemilihan," kata Direktur Materi dan Debat, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said, saat ditemui di Karanganyar, Ahad, 30 Desember 2018. Hal itu membuat timnya sudah cukup memiliki pengalaman dalam menghadapi acar debat.
Menurutnya, tim Prabowo juga siap untuk menghadapi tema-tema yang telah ditentukan, termasuk tema mengenai hak asasi manusia. Selama ini, Prabowo sering disebut-sebut terlibat dalam penculikan sejumlah aktivis pada masa reformasi.
"Itu hanya isu musiman yang selalu diulang-ulang," katanya. Dia menganggap tuduhan yang sering ditujukan kepada Prabowo tersebut bukanlah hal yang serius lantaran tidak pernah terbukti secara hukum.
Sudirman justru menganggap penanganan kasus Novel Baswedan cukup menarik dibicarakan terkait penegakan hukum dan HAM. "Dia disiram air keras di hadapan orang-orang dan hingga kini kasusnya belum terbuka," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono juga menyebut tuduhan soal pelanggaran HAM itu selalu muncul saat Prabowo mengikuti kontestasi pemilihan presiden. "Anehnya, isu itu tidak muncul saat pilpres 2009," ujar Ferry.
Baca: Pertemuan Prabowo dan SBY Dinilai Perkuat Strategi Pemenangan
Pada saat itu, Prabowo menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri yang mencalonkan diri sebagai presiden. "Saya juga tidak tahu mengapa, yang jelas waktu itu isu-isu seperti itu tidak pernah muncul," kata Ferry.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tudingan terhadap Prabowo itu sudah berhembus sejak dua dekade silam. "Sudah lima presiden yang mencoba memprosesnya dan tuduhan itu tidak pernah terbukti," katanya. Hal itu menurutnya menjadi bukti bahwa Prabowo bersih dari tuduhan melanggar hak asasi manusia.
Dia juga menyebut bahwa tudingan itu merupakan sebuah politisasi dan dimunculkan setiap menjelang pemilihan presiden. "Kami menerimanya dengan tulus ikhlas," katanya.