TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang debat calon presiden dan wakil presiden 2019, pemilihan sosok moderator debat pilpres menjadi sorotan. Untuk debat pemilihan presiden sesi perdana pada 17 Januari 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan dua wartawan senior, Ira Koesno dan Imam Priyatno sebagai moderator.
Baca: KPU Tetapkan Ira Koesno dan Imam Priyono Moderator Debat Pertama
Pada pilpres 2014 lalu, KPU juga menggelar lima kali debat capres. Menengok pada debat yang berlangsung lima tahun lalu itu, diketahui dua moderator yang kala itu memandu acara debat tersebut, kini menduduki jabatan di pemerintahan Jokowi. Keduanya adalah Dwikorita Karnawati dan Ahmad Erani Yustika.
Dwikorita menjadi moderator pada sesi ke-4 debat capres 2014. Ketika itu, dia memandu debat yang mengangkat tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK.
"Seorang perempuan. Dia wakil rektor dari UGM, namanya Dwikorita Karnawati," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, 25 Juni 2014.
Baca: Imam Priyono Mulai Persiapan Jadi Moderator Debat Pilpres Perdana
Dwikorita kini menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatoligi, dan Geofisika. Pada 3 November 2017, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Dwikorita untuk jabatan itu menggantikan Andi Eka Satya. Sebelumnya ia berstatus sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada.
Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto (kanan) dan capres nomor urut 2 Joko Widodo (kiri) didampingi moderator debat Ahmad Erani Yustika (tengah) bersiap memulai debat calon presiden yang diselenggarakan KPU di Hotel Grand Melia, Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Sementara itu, Erani menjadi moderator debat capres 2014, sesi ke-2 dengan tema Ekonomi. Kini, Erani menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi. Ia diangkat setelah Jokowi memutuskan menambah jumlah staf khususnya dari tujuh menjadi sebelas orang pada Mei 2018. Mereka yang baru bergabung adalah Erani Yustika, Adita Irawati, Abdul Ghofar Ruzin, dan Siti Ruhaini Dzuhayatin.
"Tugas yang begitu banyak di lingkaran Presiden memerlukan tambahan staf khusus," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Khusus untuk Erani, Pramono menyebut ia memiliki latar belakang yang baik. "Beliau memahami masalah dana desa, sehingga diperlukan. Selain berkaitan ekonomi adalah bagaimana dana desa meningkat," ucap Pramono.