TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara tim sukses Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pihaknya setuju moderator debat pilpres dari media sebagaimana diusulkan Komisi Pemilihan Umum. Syaratnya, kata Dahnil, moderator tersebut independen, mempunyai kapasitas, dan bisa memimpin debat.
Baca: Debat Capres I Angkat Isu HAM, Sandiaga Sebut Prabowo tak Masalah
“Kami sepakat usulan moderator itu berangkat dari teman-teman media. Asal dari media tersebut yang menyiarkan secara langsung,” ujar Dahnil kepada wartawan di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 28 Desember 2018.
Menurut Dahnil kubunya yakin dengan moderator dari media. Karena ratusan juta masyarakat Indonesia akan menonton debat ini. Maka akan ada reputasi yang perlu dijaga.
Sejauh ini, kata Dahnil, tak ada masalah dengan usulan yang ada sekarang. Bahkan nama moderator yang diajukkan MetroTV, saluran yang beberapa waktu lalu mereka masukkan dalam daftar hitam pun, ia nilai tak ada masalah. “Mereka mengajukan siapa, kami tidak ada masalah,” tutur Dahnil.
Baca: Politikus PAN yang Mundur akan Tetap Bantu Pemenangan Prabowo
Sebelumnya pada 26 Desember, KPU mengadakan rapat koordinasi bersama kedua tim kampanye dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Saat itu muncul beberapa nama calon moderator yang dibahas dalam rapat tersebut. KPU mengusulkan beberapa nama, yakni presenter Najwa Shihab, Prabu Revolusi, Tomi Cokro, Ira Kusno, Bayu Sutiyono, serta Alvito Dinova. Hari ini, KPU kembali menggelar rapat untuk menentukan siapa saja moderator debat nanti.
Adapun KPU menetapkan debat Pilpres 2019 akan dilaksanakan sebanyak lima kali mulai tahun depan. Debat diselenggarakan pada tanggal 17 Januari, 17 Februari, 17 Maret, dan 30 Maret. Adapun, jadwal debat kelima masih belum disepakati kedua kubu.