TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto siap membuktikan pernyataannya yang menuding calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto gemar memfitnah pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin.”Yang saya sampaikan berdasarkan hal-hal yang faktual, saya siap buktikan." Hasto menyampaikan melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Desember 2018.
Pernyataan Hasto merupakan tanggapan terhadap tindakan Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB) yang melaporkan Hasto kepada Bawaslu pada Rabu, 26 Desember 2018 dengan tudingan menghina dan memfitnah Prabowo Subianto.
Baca: PDIP Sebut Soeharto Guru Korupsi, Berkarya ...
Koordinator kuasa hukum TAIB, Djamaluddin Kordoeboena mencatat Hasto menyebut Prabowo sebagai capres yang selalu menebar fitnah dan kerap marah-marah saat menggelar safari kebangsaan di Lebak, Banten pekan lalu. Hasto dituding menebar hoaks.
Menurut Hasto, dia mendengar pengakuan berbagai pihak yang diklaimnya terpercaya bahwa sejak pemilihan presiden 2014, Tabloid Obor Rakyat yang berisi fitnah terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dilakukan oleh timses Prabowo Subianto. "Di pilpres 2019 ini, kita juga melihat kasus Ratna Sarumpaet."
Baca: Gelar Safari Kebangsaan, PDIP: Politik ...
Selain itu, ujar dia, hasil kajian dari organisasi independen, kelompok Pro Demokrasi, dan kelompok Anti Hoax, berkesimpulan bahwa Jokowi - Ma'ruf Amin menjadi sasaran hoax terbesar dibandingkan pasangan Prabowo – Sandiaga. “Jadi apa yang saya sampaikan adalah kebenaran dalam politik yang bisa dibuktikan secara faktual maupun bukti material yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf itu.
Dengan demikian, pelaporan terhadap dirinya menunjukkan bahwa tudingannya selama ini tepat sasaran. "Melalui proses di Bawaslu, gugatan timses Prabowo itu akan saya jawab dengan baik melalui alam pikir yang jernih," ujar Sekjen PDIP.