TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY untuk menjelaskan pernyataan soal pihak-pihak yang mengganggunya. Ma’ruf juga menyarankan SBY melapor kepada polisi bila gangguan ini jelas dan mengandung unsur pelanggaran hukum.
Baca juga: SBY Dianggap Kunci Pendulangan Suara Prabowo di Jawa Tengah
"Kalau dianggap (SBY) ada masalah, kan bisa diadukan ke aparat keamanan, Polisi, dan KPU untuk diselesaikan. Sehingga kalau ada gangguan, jadi jelas. Jangan seperti melempar tuduhan yang bisa kemana-mana," ucap Ma’ruf dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Tempo Sabtu 22 Desember 2018.
Sebelumnya, SBY seusai menggelar pertemuan dengan Prabowo dan tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga di kediamannya, Jumat, 21 Desember, meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu partainya dan partai koalisi Prabowo - Sandiaga. Ia mengatakan pihaknya selama ini berjuang secara baik dan menjalankan politik sesuai koridor konstitusi.
SBY mengatakan pihaknya juga berjuang sesuai konstitusi dan secara baik-baik. Ia pun mengatakan bahwa semua pihak bisa berikhtiar dan berjuang dengan jalan masing-masing.
"Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak akan pernah mengganggu siapa pun," kata Presiden Indonesia ke-6 ini.
Ma’ruf pun mengimbau agar SBY tidak melempar tuduhan yang tidak jelas. Ia meminta agar SBY untuk menjelaskan siapa yang menganggu dan apa gangguan yang dilakukan.
Baca juga: Demokrat Sebut Pertemuan SBY - Prabowo Persiapan Kampanye 2019
Menurut Ma’ruf Koalisi Indonesia Kerja pendukung Jokowi - Ma’ruf sama sekali tidak pernah mengganggu. Kampanye yang dilakukan pun ia klaim dilakukan dengan santun, serta selalu menawarkan substansi seperti program dan gagasan. Maka demikian sehingga ia tidak merasa perlu mengganggu.
"Ini tak tahu siapa yang diganggu, yang menganggu siapa. Mestinya (SBY) harus jelas," tutur dia.