TEMPO.CO, Makassar - Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi meminta tokoh masyarakat di Sulawesi Selatan membantu melawan hoaks yang menyebut ia anggota PKI.
Baca: Kunjungan Kerja ke Makassar, Jokowi Makan Siang di Rumah JK
"Yang hadir di sini saya dengar adalah para tokoh masyarakat, banyak ketua RT dan RW, ayo sama-sama kita tangkal hoaks," ujar Joko Widodo di Makassar, Sulsel, Sabtu. Ia mengatakan berita bohong atau hoaks semakin kencang setelah masuk dan tersebar melalui media sosial.
Maka dari itu, kata Jokowi, semua pihak terutama ketua RT dan RW bisa mengambil peran dalam lingkungan masyarakat agar tidak mempercayai berita-berita hoaks.
"Saat ini berita hoaks itu semakin kencang karena masuk dan tersebar melalui media sosial. Mari kita jaga persatuan dan jangan karena hoaks kita terpecah," kata dia.
Salah satu contoh hoaks yang banyak berkembang adalah kabar bahwa Jokowi merupakan anggota PKI. "Contoh isu yang ada, Presiden Jokowi itu PKI dibawa terjadi seperti itu perlu saya sampaikan di sini, PKI itu dibubarkan tahun 1965-1966 saya lahir tahun 1961 umur saya baru 4 tahun artinya apa apa ada yang namanya PKI balita ada ibu-ibu? Ini adalah fitnah fitnah yang harus diluruskan," kata Jokowi.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto juga meminta kepada seluruh organisasi rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) agar menjadi pelopor perlawanan berita hoaks.
Danny yang juga politikus NasDem menyatakan, jika Presiden Jokowi selalu menjadi korban dari pemberitaan bohong.
Simak juga: Kubu Jokowi Klarifikasi soal Teriakan Jokowi Mole di Madura
"Kalau ada berita hoaks tentang bapak Jokowi, apakah seluruh hadirin yang ada dalam ruangan ini percaya, apakah percaya?" teriak Danny yang disambut ucapan riuh dari para ketua RT dan RW tersebut.