TEMPO.CO, Ponorogo - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno berkampanye di sejumlah lokasi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, 21 Desember 2018. Lokasi pertama yang didatangi adalah Pasar Songgolangit di Jalan Soekarno - Hatta, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Pasar yang juga disebut dengan Pasar Legi itu Sandiaga mengatakan menemukan keunikan tempe yang dijual pedagang. Ukurannya tebal dan memanjang dengan dibungkus plastik berwarna bening. "Tempe di sini kayak batu bata," kata dia sembari tersenyum kepada pedagang tempe.
Baca: BPN Klaim Elektabilitas Prabowo - Sandiaga ...
Menurut dia, tempe di sejumlah pasar tradisional memiliki beberapa perbedaan. Dari sisi ukuran, ia pernah menemukan tempe berukuran tipis yang disebutnya seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). "Setiap daerah punya keunikan tersendiri potongan-potongan tempenya, menarik. Kalau di Trenggalek (tempe tipis) kayak ATM," ujar Sandiaga.
Dalam kunjungannya di Pasar Songgolangit, Sandiaga mengatakan ada kenaikan harga barang hingga 15 persen. Tempe dari harga Rp 6 ribu menjadi 7 ribu per lonjor, bawang merah dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Telur ayam yang sebelumnya Rp 21 ribu naik menjadi Rp 24 ribu per kilogram.
Baca: Cerita Sandiaga Disuruh Pulang Pedagang di ...
Sandiaga menuturkan kondisi itu merupakan siklus yang selalu berulang setiap tahun. Akibatnya, para pedangang mengeluh dan pembeli juga merasa terbebani. "Buat kami, ini yang semestinya pemerintah hadir. Setiap akhir tahun, lebaran siklus ini berulang.”
Untuk mengatasi fluktuasi harga kebutuhan pokok yang kerap terjadi, Sandiaga mengatakan perlu adanya pembenahan rantai distribusi. Sebab, harga di tingkat petani belum ada lonjakan namun di pasaran sudah merangkak naik." Perlu rantai distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan."
Simak: Sandiaga Ingin Debat Pilpres Tak seperti Cerdas ...
Sandiaga Uno datang ke Ponorogo sejak Kamis malam. Agendanya berziarah ke makam pendiro Pondok Gontor, Kyai Ageng Mohamad Besai di Masjid Tegalsari, Jetis. Hari ini ia berkunjung ke pasar tradisional, menemui emak-emak, tokoh masyarakat, akademisi, santri, dan petani di beberapa tempat.