TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional, Khofifah Indar Parawansa mengatakan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi masih perlu kerja keras untuk meraup suara di Madura, Jawa Timur. Pada pemilihan presiden 2014, Jokowi kalah telak dari Prabowo Subianto di Madura.
"Pak Jokowi masih harus bekerja keras untuk Madura," kata Khofifah dalam acara deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018.
Baca: Jaringan Kiai-Santri Nasional DKI Deklarasi Dukungan untuk Jokowi
Khofifah berharap dengan adanya deklarasi dukungan para ulama Madura untuk Jokowi - Ma'ruf pada hari ini, bisa menjadi kanal baru dukungan untuk pasangan calon nomor urut 01 itu. "Ketika orang mengenal Pak Jokowi lebih dekat, mudah-mudahan bisa menemukan format yang bisa memberikan penguatan pada Pak Jokowi," ujar gubernur Jawa Timur terpilih itu.
Jokowi memang kalah telak dari Prabowo di empat kabupaten di Madura pada pilpres 2014 silam, termasuk Sampang. Isu Jokowi simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) juga disebut kencang di sana.
Baca: 9 Juta Orang Percaya Fitnah, Jokowi: Saatnya Saya Bicara Sekarang
Khusus untuk Sampang, Khofifah memiliki data bahwa undecided voters di daerah tersebut masih sangat tinggi. "Sekitar 80 persen undecided voters. Jadi masih ada peluang menemukan format baru meraup dukungan," kata dia.
Sebelumnya, calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan dia akan bekerja keras memenangkan Jokowi di Madura. "Kalau di Madura, saya punya treatment sendiri. Di sana itu fanatisme etnisnya kuat. Saya kan keturunan Madura juga Lihat saja, sudah berubah. Sekarang, elektabilitas kami lebih tinggi," ujarnya.
Baca: Tiga Poin Dukungan Ulama Madura Kepada Jokowi - Ma'ruf Amin