TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap tim Ma'ruf Amin bisa bekerja lebih efektif memperkenalkan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu di Banten.
Baca: JKSN: Tidak Memilih KH Ma'ruf Amin Berarti Injak-injak Kepala NU
Sebab, Khofifah khawatir banyak warga Banten yang tidak mendapatkan informasi yang cukup lengkap ihwal silsilah Ma'ruf sebagai ulama Banten sehingga berdampak kepada elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 tersebut.
"Jangan-jangan banyak yang tidak tahu bahwa Kiai Ma'ruf itu cicit dari ulama besar Banten, Syekh Nawawi al-Bantani dan pendiri Ponpes An Nawawi Tanara Banten," ujar Khofifah saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu, 19 Desember 2018.
Seperti dikutip dari laporan Majalah Tempo edisi 15 Desember 2018, Ketua Tim Bravo-5 Wilayah Banten, Irsyad Djuwaeli mengakui bahwa Ma'ruf kurang populer di Jawa Barat kendati buyutnya, Syekh Nawawi sangat terkenal di Banten. Menurut Irsyad, meski Ma'ruf lahir di Banten dan memiliki pesantren di sana, ia kurang mengakar. Sebab, sehari-hari Ma'ruf beraktivitas di luar Banten.
Baca: Tiga Poin Dukungan Ulama Madura Kepada Jokowi - Ma'ruf Amin
Popularitas Ma'ruf yang rendah di Banten berakibat pada hasil survei pasangan Jokowi-Ma'ruf. Hasil sigi internal timses Jokowi-Ma'ruf menunjukkan pasangan itu hanya meraup 39 persen suara responden. Sebanyak 58,7 persen suara di Provinsi Banten masih dikantongi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sisanya tak menjawab.
Dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Jumat dua pekan lalu, Ma'ruf optimistis bisa memenangkan suara di Banten. Kendati, sampai saat ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih tertinggal di Banten. "Saya kan lahir di Banten," ujar Ma'ruf Amin.