TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak mempermasalahkan rencana kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk memindahkan markas pemenangan ke wilayahnya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan pihaknya tidak bisa melarang rencana mereka.
Baca: LSI: Prabowo Tak Dapat Banyak Keuntungan dari Pemindahan Markas
"Itu biasa saja mabesnya (markas besar) pinda. Kita enggak bisa melarang. Senang-senang saja kita, tambah saudara di sana, tambah asyik," kata Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 17 Desember 2018.
Ganjar mengatakan pemindahan markas itu tentu akan membawa pengaruh terhadap calon presiden yang diusung partainya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut Ganjar, bisa berpengaruh negatif jika tim pemenangan kubu inkumben di daerah diam saja. Namun, hal itu bisa membawa dampak positif karena menambah teman bertanding. "Ya tambah semangat, asyik toh," ujarnya.
Sebelumnya, calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga mengatakan bakal memindahkan markas perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah pada Januari 2019. Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan, pemindahan itu dilakukan dalam rangka memberikan perhatian khusus untuk pemenangan pemilihan presiden di Jawa Tengah.
Baca: Kubu Prabowo Akan Bermarkas di Solo, Ini Pesan Wali Kota Rudyatmo
Sudirman menyebut Jawa Tengah merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Ia pun menyinggung perolehan suaranya pada pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 April lalu. Kata dia, suara 41,23 persen yang didapatnya merupakan modal yang perlu dijaga dan dipertahankan untuk kemenangan pasangan calon jagoannya itu.