TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan KH Ma'ruf Amin difokuskan untuk memadamkan serangan anti-Islam yang diarahkan kepada Jokowi. Pernyataan Cak Imin menanggapi peran Ma'ruf yang dinilai belum mampu mendongkrak elektabilitas Joko Widodo (Jokowi). "Konsentrasi jadi pemadam kebakaran," kata Cak Imin di sela acara Konsolidasi Calon Legislatif PKB di Balai Sarbini, Jakarta, Senin 17 Desember 2018.
Menurut dia sejak awal masa kampanye Ma'ruf masih bertugas menjadi benteng untuk menghalau isu anti-Islam pada Jokowi. Ia menilai sekarang ini efek Ma'ruf sudah mulai terasa karena serangan-serangan anti-Islam terhadap Jokowi sudah mulai padam.
Baca: Survei Internal: Ma'ruf Amin Hambat Elektabilitas Jokowi
Muhaimin optimistis mulai Desember ini Ma'ruf sudah mulai mendongkrak elektabilitas Jokowi. Muhaimin mengaku mahfum atas stagnansi yang dituduhkan kepada Ma'ruf. "Wajar, proses," tutur dia.
Sebelumnya, Sekertaris Jenderal organisasi relawan pendukung Jokowi - Ma'ruf, Cakra 19, Eko Wiratmoko mengakui daya ungkit Ma'ruf kurang kuat. "Ma'ruf tidak berdampak signifikan. Kalaupun naik, paling cuma satu strip," ucap dia.
Peneliti lembaga kajian kebijakan PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, juga menilai Ma'ruf Amin belum mengangkat elektabilitas Jokowi. Jokowi, ujar Ari, sejauh ini hanya berangkat dengan modal Pilpres 2014 yaitu di kisaran 52-53 persen.
Simak: Ma'ruf Amin Klaim Ulama Pro Prabowo Beralih Dukung Jokowi
Ari juga melihat ketokohan Ma'ruf Amin sebagai ulama senior belum cukup untuk mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu. Menurutnya ketokohan Ma'ruf hanya secara berlaku secara simbolik, sedangkan untuk mengubahnya menjadi suara dukungan, ulama sepuh Nahdlatul Ulama itu masih memerlukan kerja keras.
"Kapasitas simbolik itu harus ditransformasi jadi kekuatan nyata elektoral," kata Ari kepada wartawan di kantornya, Jalan Wijaya 3, Jakarta Selatan, Jumat 14 Desember 2018.