TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Irfan Yusuf tak terlalu khawatir ihwal imbas perubahan dukungan eks kader Gerindra La Nyalla Matalitti dari Prabowo ke Joko Widodo di pemilihan presiden 2019.
Irfan menganggap dukungan La Nyalla kepada Jokowi tak akan terlalu berdampak signifikan terhadap Prabowo. "Kalau saya bilang tidak ada efeknya, yo enggak mungkin. Tapi saya bisa bilang tidak terlalu signifikan," kata Irfan kepada Tempo, Kamis, 13 Desember 2018.
Baca: Timses Jokowi Beri Syarat Supaya La Nyalla Tak Dituntut ke Polisi
La Nyalla Matalitti belum lama ini buka-bukaan ihwal polahnya di pilpres 2014. Dia mengaku sebagai penyebar hoax Jokowi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui tabloid Obor Rakyat. "Saya sudah minta maaf ke Pak Jokowi, bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang sebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura," ujar eks kader Gerindra ini saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018.
Atas sikap La Nyalla ini, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kritiyanto mengapresiasinya. Ia mengatakan La Nyalla pun kini sudah ada di pihaknya mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Baca: 4 Pernyataan Kontroversi La Nyalla yang Menyerang Prabowo
Irfan mengatakan kubu Prabowo-Sandiaga telah memperkirakan perubahan dukungan La Nyalla Matalitti ke Jokowi-Ma'ruf sejak pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asyari ini juga mengaku kenal baik dengan La Nyalla.
Menurut Irfan, sikap La Nyalla sebagai Ketua Pemuda Pancasila Jawa Timur akan berefek terhadap internal organisasi. Hanya saja, ia menganggap besar tidaknya efek itu terhadap pilihan organisasi masyarakat paramiliter itu perlu dikaji.
Irfan mengatakan kiprah La Nyalla sebagai mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak lantas menjamin mendatangkan dukungan. "Pernah jadi Ketua PSSI tapi tidak disukai oleh sebagian kelompok suporter di Jawa Timur," ujarnya.