TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Miftah Sabri bersyukur La Nyalla Matalitti mengambil langkah mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019. Mantan politikus Gerindra yang sebelumnya menudukung Prabowo di pilpres 2014 itu menyatakan dukungannya ke kubu Jokowi disertai pengakuan bahwa dirinya adalah sosok penyebar isu Jokowi PKI, Kristen, dan antek asing.
Baca: La Nyalla: Lupakan Prabowo, Saya Harus Tobat
Menurut Miftah, pengakuan itu membuat publik tahu tentang siapa sosok penebar isu miring Jokowi selama ini. Ia mengaku optimistis berpindahkan dukungan La Nyalla ke kubu Jokowi akan membawa angin segar bagi suasana kampanye pilpres 2019.
"Terang benderang sudah selama ini, sumber segala fitnah terhadap Jokowi itu asalnya dari mana. Artinya yang tukang menebar fitnah selama ini sudah bergabung dengan barisan Pak Jokowi dan tentunya pilpres akan menjadi bersih karena pertaubatan Pak La Nyalla ini," kata Miftah melalui siaran persnya, Rabu, 12 Desember 2018.
Miftah berharap tobat La Nyalla untuk berhenti memainkan politik fitnah merupakan tobat yang benar-benar nasuha di kubu Jokowi. "Pak La Nyalla bisa mencontohkan politik yang baik dan programatik, jangan membawa-bawa kebiasaan lama," ujar dia.
Baca: La Nyalla Blak-blakan Mengakui Sebarkan Isu Jokowi PKI di 2014
Ia juga mengatakan tak merasa kehilangan atas kepindahan La Nyalla ke kubu lawan. Menurut Miftah, energi negatif yang melingkupi La NYalla juga akan berpindah.
Ia pun menambahkan, Jokowi kini tak perlu lagi risau dengan fitnah PKI, Kristen, dan antek asing, yang pernah dilekatkan kepadanya karena La Nyalla sudah membuat pengakuan. Jokowi, kata dia, mulai sekarang bisa berfokus pada janji-janji kampanye yang belum dipenuhinya.
"Biangnya sudah mengaku. Sekarang kita bisa fokus membahas isu tentang bagaimana membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan menciptakan kestabilan harga kebutuhan pokok di tengah masyarat dan menjaga harga komoditas kembali membaik," tutur Miftah.