TEMPO.CO, Jakarta - Bravo 5, tim relawan Jokowi - Ma'ruf Amin meluncurkan empat buku saku untuk para anggotanya. Buku itu sebagai pedoman dalam bergerak, karena berisi ikhtisar soal strategi yang sudah didiskusikan bersama.
Baca: Jokowi Minta Tim Bravo 5 Siapkan Isu Balasan ke Kubu Prabowo
Ketua Bravo 5, Fachrul Rozi, mengatakan keberadaan buku ini diharapkan bisa membuat pergerakan anggota relawan menjadi terarah. Dengan membaca buku ini, para relawan diharapkan bisa lebih tajam dalam melihat isu-isu yang perlu diwaspadai. "Jadi tidak asal-asalan saja, gedebak-gedebuk, tahu apa yang perlu dilakukan," ujar Fachrul kepada wartawan selepas acara pembekalan tim Bravo 5 di Putri Duyung Cottage, Jakarta Utara, Senin, 10 Desember 2018.
Empat buku itu adalah Pedoman Gerakan Relawan Bravo 5, Menolak Hoaks dan Fitnah, Laporan 4 Tahun Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, dan Rekomendasi Hasil Rakernas 1 Bravo 5.
Menurut Fachrul, buku keempat, Rekomendasi Hasil Rakernas 1 Bravo 5 sengaja dicetak agar seluruh anggota tahu apa yang dibahas dalam rakernas pertama. Namun, dia menambahkan, nantinya materi di dalam buku itu akan terus dievaluasi dan dimutakhirkan.
Baca: Beda Tim Purnawirawan TNI, Bravo 5 dan Cakra 19 di Kubu Jokowi
Ia mengatakan, Bravo 5 bakal menggelar rakernas kedua menjelang hari pencoblosan pada 17 April 2019. Tujuannya untuk lebih menajamkan strategi di paruh akhir.
Acara pembekalan tim Bravo 5 yang berlangsung pada Senin, kemarin, dihadiri Jokowi. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan buku tersebut menjadi wahana efektif dalam menyampaikan strategi, sekaligus memberikan arahan apa yang sebaiknya dilakukan para relawan. Ia pun berencana membawa konsep itu untuk diterapkan pada tim relawan yang lain.
Menurut Jokowi, Bravo 5 merupakan tim yang terbaik dalam penguasaan teritorial. Ia menilai, getarannya di masyarakat bisa dirasakan. Selain itu, kata dia, Bravo 5 juga handal dalam membaca strategi lawan, serta sigap dalam bertindak.
"Bravo 5, menurut saya terbaik dalam penguasaan teritorial, dan sekaligus bisa membaca strategi yang di sana, dan harus melakukan apa," kata Jokowi.
