TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin memecah perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean mengatakan, upaya itu dilakukan agar pasangan calon nomor urut 02 itu bisa memenangi pemilihan presiden 2019.
Baca: Sandiaga Berencana Pindahkan Markas Pemenangan ke Jawa Tengah
Secara spesifik, Ferdinand membeberkan target perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah. "Betul sekali (memecah suara). Di sana basis merah jelas, siapa pun mengetahui peta politiknya basis PDIP. Maka kami menargetkan 35-40 persen," kata Ferdinand di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Desember 2018.
Hal ini disampaikan Ferdinand saat ditanya ihwal pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandiaga dari Jakarta ke Jawa Tengah. Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan pemindahan itu akan dilakukan per Januari 2019.
Sudirman menyebut Jawa Tengah merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. "Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional," kata Sudirman melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Ahad, 9 Desember 2018.
Baca: Jubir Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jateng 43 Persen
Ferdinand mengakui akan sulit memenangkan pilpres 2019 di Jawa Tengah mengingat provinsi tersebut merupakan basis PDIP, yang merupakan partai pengusung Joko Widodo. Menurut dia, koalisi memang tak muluk menginginkan unggul di provinsi tersebut.
Kendati begitu, politikus Partai Demokrat ini berujar koalisi ingin memastikan kemenangan mutlak untuk Prabowo-Sandiaga. Dengan perolehan suara 35-40 persen di Jawa Tengah, Ferdinand berujar Prabowo-Sandiaga diperkirakan mendapat 55 persen suara di pilpres 2019.
Ferdinand menambahkan, koalisi akan gencar bergerak di akar rumput untuk memggaet suara masyarakat Jawa Tengah. Salah satu cara yang digunakan ialah berkumpul bersama masyarakat dalam skala 300-500 orang, kemudian menggunakan pola multi level marketing untuk menarik massa lebih banyak.
"Satu orang kami harapkan bisa mengajak dua orang, yang dua orang mengajak tiga, sehingga semakin besar nanti gerakannya," ujarnya.