TEMPO.CO, Jakarta - Ma'ruf Amin mengungkapkan sisi lain dari dirinya selain sebagai ulama, yang selama ini tak terlepas dari kesan kaku dan disegani. Calon wakil presiden nomor urut 01 ini mengaku dirinya sosok yang humoris. Sehari-hari, dia gemar bercanda seperti temannya, Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Saya Berteman dengan Media
"Saya ini humoris dari dulu. Saya teman dekatnya Gus Dur," ujar Ma'ruf Amin kepada Tempo di kediamannya, Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta pada Jumat, 7 Desember 2018.
Ma'ruf bercerita, ketika Gus Dur masih hidup, keduanya kerap berkendara bersama dengan mobil dari Jakarta sampai Jawa Timur. Selama dalam perjalanan, kata Ma'ruf, tak jarang keduanya mengeluarkan candaan-candaan yang mengocok perut.
"Saya sering jual-beli cerita dan istilah humor dengan Gus Dur itu," ujar Ma'ruf sambil tersenyum mengenang Gus Dur.
Baca: Ma'ruf Amin Akui Kakinya Terkilir dan Disarankan Dokter Istirahat
Gus Dur, selalu identik dengan guyonan. Kebiasaan itu nyaris mewarnai setiap obrolannya. Sejumlah pemimpin negara, seperti Clinton, Rafsanjani, Jacques Chirac, Shimon Perez, dan Helmut Schmidt, pernah dibuatnya tertawa ngakak. Begitu pun Raja Saudi yang terkenal pelit dengan senyuman. Gus Dur juga seorang politikus, tokoh agama, dan presiden yang dikenal mudah berbaur dengan semua kalangan.
Seperti Gus Dur, Ma'ruf mengatakan dirinya juga akan berbaur dengan banyak kalangan, terutama kaum milineal yang terpaut jauh usia dengan Mustasyar PBNU ini. "Saya dengan kaum milienal itu bisa bicara apa saja, seolah tidak ada sekat dan jarak. Milineal sering ke sini berdiskusi dengan saya," ujar Ma'ruf.
Candaan-candaan Ma'ruf juga tercermin dalam beberapa video kampanye. Sebelumnya, ia bercerita terlibat dalam syuting video pada akhir September lalu. Ada lima video yang dibuat dengan berbagai macam tema. Salah satunya tentang milienal. "Banyak candaan-candaan milenial, zaman now," kata Ma'ruf.
Baca: Penembakan di Papua, Ma'ruf Amin Harapkan Pembangunan Tetap Jalan
Dalam video Kiai Kita misalnya, Ma’ruf menyelipkan candaan ketika berbicara mengenai keberagaman. Dia menuturkan, jika lahir pada 1980-an, ia tak akan bisa menjadi pemuda seperti Boy dalam film Catatan Si Boy yang diperankan Onky Alexander. “Karena saya tidak punya mobil mewah,” ujar pria kelahiran 1943 ini.